
KKN 85 UPNVJT Berhasil Pasang Sapta Pesona dan Promosikan Batik Lokal Peneleh Melalui Program BATIKARA Kegiatan KKN UPNVJT Berdampak Bagi Warga Kota Surabaya dalam Peningkatan Ekonomi Kreatif Daerah..
Referensi – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 85 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) berhasil merealisasikan program pemasangan elemen Sapta Pesona dan promosi produk unggulan lokal Batik Peneleh melalui inisiatif bertajuk BATIKARA (Batik Nusantara).
Program ini mengintegrasikan penerapan elemen Sapta Pesona serta promosi intensif Batik Peneleh, yang berlangsung di Kampung Heritage Peneleh, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.
Kegiatan KKN ini merupakan bagian dari kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung pembangunan berbasis potensi lokal dan pelestarian budaya.
Kampung Heritage Peneleh dipilih sebagai lokasi karena memiliki nilai sejarah yang tinggi sebagai salah satu kawasan tertua di Surabaya, tempat lahirnya berbagai cerita dan tokoh penting dalam sejarah kota.
Program ini dilatarbelakangi oleh komitmen mahasiswa untuk mendukung pengembangan potensi lokal, khususnya sektor wisata dan industri kreatif di kawasan heritage yang memiliki nilai sejarah tinggi.
Sapta Pesona yang mencakup unsur Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan diterapkan sebagai pendekatan untuk memperkuat daya tarik wisata berbasis komunitas.
Kegiatan diawali dengan pembuatan elemen visual Sapta Pesona seperti papan petunjuk wisata, mural edukatif, dan penataan titik-titik foto di beberapa sudut kampung. Papan Sapta Pesona berhasil dipasang di lima titik wisata heritage di Kelurahan Peneleh, yaitu : Museum HOS Tjokroaminoto, Rumah Lahir Bung Karno, Makam Belanda, Masjid Jami, dan Langgar Dukur.
Kelima titik ini dipilih berdasarkan intensitas kunjungan dan nilai historis yang tinggi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran wisatawan sekaligus memperkuat identitas Kawasan Kelurahan Peneleh sebagai kampung wisata budaya.
Selain aspek lingkungan, mahasiswa juga fokus pada penguatan ekonomi lokal melalui promosi Batik Peneleh. Kegiatan ini diwujudkan melalui sesi foto katalog dan perekaman video konten di sejumlah titik wisata heritage yang berada di Kelurahan Peneleh. Serta dilakukan sosialisasi tentang sejarah Batik Peneleh dan pembuatan media promosi digital. Beberapa pengrajin lokal turut dilibatkan dalam proses promosi dan pemasaran.
“Melalui program BATIKARA, kami ingin tidak hanya memperindah lingkungan wisata, tetapi juga memperkenalkan kembali Batik Peneleh sebagai simbol budaya lokal yang khas dan sarat nilai historis,” ujar Guntur, selaku ketua kelompok KKN 85.
Sementara, Pokdarwis (kelompok sadar wisata), perwakilan warga Kampung Heritage Peneleh mengungkapkan, adanya mahasiswa KKN memberi semangat baru bagi warga, “Batik Peneleh bisa dikenal lebih luas, apalagi kalau didukung promosi di media sosial seperti yang sudah dilakukan anak-anak KKN,” tambahnya.
Bagian penting dari program BATIKARA adalah revitalisasi Batik Peneleh. Di samping itu, diselenggarakan juga sesi edukasi sejarah batik kepada pengunjung dan pelajar dari sekitar kampung.
Program BATIKARA ini menjadi bukti nyata bahwa keterlibatan mahasiswa dalam masyarakat mampu memberikan kontribusi positif, baik dalam aspek budaya, wisata, maupun pemberdayaan ekonomi. Harapannya, kegiatan ini tidak berhenti saat KKN selesai, namun dapat dilanjutkan oleh komunitas lokal dan mitra kampus untuk menciptakan keberlanjutan program. Melalui promosi digital ini, diharapkan Batik Peneleh dapat semakin dikenal, tidak hanya sebagai produk, tetapi sebagai identitas budaya Peneleh yang hidup dan membanggakan.
Pemilik UMKM batik peneleh pun menambahkan, bahwa pihaknya sangat senang dibantu dengan adek-adek mahasiswa KKN dari UPN Veteran Jawa Timur, “Karena bisa jadi batik Peneleh ini akan menjadi dikenal oleh khalayak ramai. Saya juga sangat terbantu sekali karena juga sebagai peluang promosi bagi batik Peneleh itu sendiri,” ungkapnya.
Program ini tidak hanya mendapat sambutan baik dari warga, tetapi juga dari pihak kelurahan dan pengelola wisata setempat. Pemerintah Kelurahan Peneleh memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa yang dinilai relevan dengan visi pengembangan wilayah berbasis wisata sejarah dan budaya.
Adapun ucapan terima kasih kepada seluruh rekan mahasiswa KKN 85 yang disampaikan oleh ketua RW 15 Lawang Seketeng mengucapkan “Terima kasih karena dengan adanya mahasiswa KKN ini dapat membantu mempromosikan daerah wisata dan juga mendukung potensi lokal yang ada di Peneleh ini,” ujarnya.

Sebagai penutup, kelompok KKN 85 UPNVJT mengadakan sesi refleksi bersama warga, sekaligus penyerahan hasil dokumentasi kegiatan kepada pihak kelurahan dan pengelola kampung wisata sebagai bentuk pertanggungjawaban dan kenang-kenangan dari mahasiswa.
Keberhasilan program BATIKARA menjadi salah satu contoh bagaimana pengabdian mahasiswa dapat berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam konteks pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi kreatif lokal.
Dengan menggabungkan pendekatan edukatif, visual, dan digital, KKN 85 UPNVJT berhasil membangun pondasi awal bagi kampung wisata yang tidak hanya layak kunjung, tetapi juga membanggakan dari sisi identitas budaya. KKN UPNVJT berdampak bagi warga kota surabaya dalam peningkatan ekonomi dan pembangunan kota berkelanjutan.**
Penulis: Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 85