
Kota, Wartatasik.con – Anggota Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya Fraksi PDI Pejuangan, Kepler Sianturi, S.MG.,M.A., gelar Reses III Tahun Sidang 2024-2025 Dapil I (Cihideung, Tawang, Bungursari).
Acara tersebut digelar langsung di Aula Kesbangpol Kota Tasikmalaya yang berada di Komplek Kantor Kecamatan Cihideung pada, Selasa (19/08/2025) dengan dihadiri sekitar 100 orang peserta.
Dalam paparannya, Kepler menyebutkan bahwa dirinya sengaja memilih bertempat di Aula Kesbangpol Kota Tasikmalaya untuk menunjukan kepada para birokrat bahwa para kader PDI Perjuangan ini exis.
“Selain itu, kita tunjukan bahwa kader PDI Perjuangan khususnya di Kota Tasikmalaya sangat solid dan militan agar kita semakin diperhitungkan secara politis di jajaran pemerintahan,” ujarnya.
Dirinya menyebutkan bahwa reses ini rencananya di gelar 4 hari dan di 4 lokasi yang berbeda dengan peserta 100 orang setiap harinya.
“Sekarang kita di Wilayah Cihideung, besok kita di Tawang, lalu lusa di Bungursari, dan terakhir kemungkinan akan digelar Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya dengan peserta campuran dari setiap kecamatan,” tuturnya.
Dalam reses tersebut beberapa aspirasi dapat terserap yakni terkait masalah Kartu Indonesia Sehat (KIS), UMKM, MBG, Sekolah Rakyat, Koperasi Merah Putih, dan Program Penghapusan PBB yang di cetuskan Gubernur KDM.
“Pertama untuk KIS banyak keluhan dari masyarakat yang terkena dampak dinonaktifkan padahal warga tersebut memang tidak mampu dan membutuhkan jaminan kesehatan tersebut, kedepan kita akan dorong supaya Dinas terkait agar melakukan pemutakhiran data yang sangat sesuai jangan asal-asalan mencabut dan memasukn data,” jelasnya.
Lalu terkait UMKM, lanjut Kepler, yang ada kaitannya dengan Koperasi Merah Putih ini banyak masyarakat yang menunggu program tersebut beroprasi, namun untuk sekarang saya arahkan dulu para UMKM yang membutuhkan kepada BUMD kita yaitu Bank Al Madinah dan itu merupakan upaya saya agar BUMD kita bisa optimal,” tambahnya.
Selanjutnya, terkait MBG yang diduga tidak sesuai prosedur, terkesan asal-asalan. “Ada beberapa masyarakat yang menemukan MBG yang diduga tidak sesuai, mulai dari makanan yang masih mentah, buah yang masih mentah, nasi yang sudah basi, dan lainnya,” jelasnya.
Terkait laporan tersebut pihaknya akan tindaklanjuti kebenarannya, “Dan saya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat bisa ikut mengawasi program tersebut agar bisa sesuai dan aman,” ucapnya.
Lanjutnya, semua aspirasi yang ia tampung dalam reses ini akan disampaikan melalui rapat paripurna nanti, “Ataupun melalui rapat kerja,” pungkasnya. MF