
Kota, Wartatasik.com – Ditengah perayaan puncak Hari Jadi Kota Tasikmalaya yang ke-24 tahun, yang juga hari pemecahan rekor untuk kupat Tanjung yang dijajakan oleh kota Tasik sebanya 2417 porsi, ada musibah yang dialami Ii Sutinah, warga Kampung Nangela RT. 01 RW. 06, Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi.
Pasalnya telah terjadi rumah yang ditempatinya ambruk, dengan kondisi genteng hancur berantakan, nyaris tidak mempunyai atap, kejadiannya sekitar pukul 10 pagi, memang pemilik rumah itu kondisi ekonominya sangat memprihatinkan, sehingga kondisi rumahnya pun tak terperhatikan.
Hal tersebut diungkapkan warga sekitar, Soni. Diterangkannya bahwa setiap kali hujan turun, pemilik rumah merasakan khawatir dan was was, mengingat betapa rapuhnya penyangga rumah, dinding yang lapuk, dan ada retakan-retakan panjang seperti urat-urat tua yang menahan beban terlalu lama.
“Kondisi ini sudah lama terabaikan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya, sudah berulang kali, kami melaporkan kepada Kelurahan dan Kecamatan, sempat diinjau ke rumah ini, namun tidak ada tindaklanjutnya,” paparnya, Minggu (26/10/2025).
Ia berharap, melalui momentum hari jadi Kota Tasikmalaya, pemerintah kota dapat memperhatikan kondisi rumah atau ekonomi warga nya, “Supaya tidak adalagi bencana seperti ini lagi, tentunya tidak terjadi kesenjangan ekonomi yang tinggi,” harapnya.

“Saya agak sedikit kecewa, karena laporannya hanya dipandang sebelah mata, tanpa menindaklanjuti rumah yang hampir rata dengan tanah. Pemerintah memang wajib memperhatikan rumah warga yang hampir roboh, karena hal ini berkaitan erat dengan hak dasar warga atas tempat tinggal yang layak dan aman,” ungkapnya.
Kewajiban ini, lanjutnya, diwujudkan melalui berbagai peraturan dan program yang ditujukan untuk penanganan rumah tidak layak huni (RTLH).
“Pemerintah daerah memiliki wewenang dalam penyelenggaraan pembangunan perumahan, termasuk pengawasan, fasilitasi, dan koordinasi untuk penyediaan rumah bagi warganya,” imbuhnya mengakhiri. Red
