
Tasikmalaya, Wartatasik.com – Tasikmalaya merupakan kota kreatif dengan ribuan pelaku UMKM, dari kuliner khasnya, hingga pelaku usaha yang menggeluti kerajinan khas Tasikmalaya. Diantaranya, mendong, payung geulis, kelom geulis dan masih banyak lagi.
Di era digital ini, tentu pelaku kerajinan tradisional tersebut harus bisa mengiringi atau bahkan menjadikan perkembangan zaman yang super modern ini sebagai kesempatan untuk memperluas pasar menjangkau lebih luas lagi.
Tentu untuk menunjang kelancaran pemasaran suatu produk melalui olshop tersebut adalah jaringan. Jika jaringan internetnya lelet, bisa saja mengganggu bahkan membuat pelanggan kecewa.
Hal tersebut sempat dialami Pelaku UMKM kelom Geulis yang berada di Jalan Tamansari Gobras, Kota Tasikmalaya, Erni (35). Diakuinya ia kini menjadi mitra IM3 setelah terbukti jaringan internet nya tak pernah putus.
“Sebelumnya, kami akui jaringannya sempat putus-putus, hingga aktifitas berjualan online-nya terganggu. Namun setelah beralih ke IM3 kami lebih percaya diri untuk berjualan lagi. Dan memang berjualan seperti ini hingga sekarang tetap eksis pasarkan produknya,” tutur Pemilik Gerai Kelom Geulis Kalfi (KF) ini beberapa waktu lalu.
Diakuinya lagi, ia hampir kehilangan penghasilannya karena jualan offline nya sedang lesu, “Tapi, kini dengan hadirnya sinyal kuat dan aman, bisa lancar terhubung dengan pelanggan dengan baik tanpa putus-putus, selalu nyambung dengan IM3,” ungkapnya senang.
Apa sih rahasianya, satu dari ribuan pelaku UMKM ini terbantu atas Koneksi digital yang cepat dan stabil? Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand IM3 melanjutkan pengembangan jaringan di Tasikmalaya, wilayah yang dikenal sebagai Mutiara Priangan Timur dengan potensi ekonomi lokal yang besar.
Disebutkan, EVP Head of Circle Jakarta Raya Indosat Ooredoo Hutchison, Chandra Pradyot Singh, bahwa ebih dari 48.000 pelaku Industri Mikro dan Kecil terbesar kedua di Jawa Barat menjadikan Tasikmalaya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kreatif, bahkan produk-produknya telah menembus pasar internasional.
Lanjutnya, didukung kekayaan budaya serta inisiatif digitalisasi desa mandiri, Tasikmalaya menjadi daerah strategis dalam penguatan konektivitas digital inklusif dan merata.
“Besarnya potensi tersebut sekaligus menjadi alasan IM3 memperkuat infrastruktur jaringan, yang kini telah menjangkau 94% populasi Tasikmalaya dengan penambahan 39 menara BTS baru sehingga kini, IM3 telah memiliki total 374 menara BTS di Tasikmalaya,” jelasnya.
Terangnya, peningkatan ini merupakan bagian dari komitmen menghadirkan “Sinyal Kuat & Aman IM3” di seluruh Indonesia, sekaligus mendukung masyarakat agar semakin siap mengoptimalkan peluang di era digital, “IM3 berkomitmen memperluas jaringan yang kuat dan stabil di Tasikmalaya sebagai fondasi konektivitas andal bagi semua lapisan masyarakat, mulai dari pelaku UMKM, mahasiswa, hingga pekerja,” pungkas Chandra. Asron
