3,840 total views

Setelah bulat meninggalkan karir modeling-nya, Rani mulai menjajaki peruntungan di bidang tarik suara. Ternyata di bidang ini pun ia punya talenta yang cukup besar. Beberapa penyanyi dan musisi ternama tertarik untuk bekerjasama. “Waktu itu saya sempat dibimbing oleh Kang Doel Sumbang, Dedi Dores serta artis pop dangdut, Fahmi Sahab!” kenangnya. Perlahan tapi pasti dunia tarik suara menjanjikan kepastian masa depan. Berbagai tawaran rekaman terus berdatangan. Sayangnya, kembali ia menemui hambatan. Ternyata dunia tarik suara pun banyak godaannya. Contohnya, ia pernah ditawari kontrak rekaman selama 4 tahun, dengan iming-iming apartemen dan mobil mewah. Tapi syaratnya harus mau jadi istri simpanan sang produser. Tanpa berpikir dua kali, Rani langsung menolak!
“Sebagai perempuan, kita harus punya prinsip. Setinggi apapun karir dan kekayaan yang ditawarkan, kalau itu bertentangan dengan tata susila dan hati nurani, lebih baik ditolak. Saya yakin rejeki itu ada dimana saja, tidak perlu takut miskin!” tegasnya. Dengan prinsip ini, Rani pun memutuskan bertransisi dari nyanyi ke akting. ”Awalnya hanya ikut-ikutan. Saya mengantar teman ke Jakarta untuk casting sebuah sinetron. Ternyata saya yang berhasil, sementara teman malah gagal!” kata Rani tersenyum. “Mungkin karena hanya coba-coba, jadinya saya berakting tanpa beban. Saya bisa tampil lebih natural, sehingga mereka memilih saya.
Bidang seni peran akhirnya menjadi pelabuhan Rani dalam menyalurkan bakatnya untuk berkarya. Beberapa film pernah dibintanginya. Diantaranya ’Antara Cinta dan Dusta’, ’Arjuna Mencari Cinta’, ’Madu dan Racun’, ’Pilar-Pilar Kasih’, dan banyak lagi. Waktu itu ia sempat beradu akting dengan artis-artis ternama seperti Ponco Buwono, Bella Shafira, Dede Yusuf dan sebagainya. “Dunia akting adalah titik balik dalam hidup saya. Setelah itu karier dan kehidupan saya bergulir dalam alur yang tidak pernah saya sangka.” tutur Rani. Net