
Kota, Wartatasik.com – Ratusan massa yang tergabung dalam Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) Kota Tasikmalaya menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Balai Kota, Rabu (4/6/2025).
Aksi tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Cabang SAPMA PP, Muamar Khadapi, yang turun tangan menjadi koordinator lapangan (korlap). Aksi ini didukung penuh oleh seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila se-Kota Tasikmalaya.
Dalam aksi tersebut, dihadiri perwakilan Pemerintah Kota Tasikmalaya, Kapolres, Dinas Perhubungan, DPRD, Satpol PP, dan Kesbangpol.
Muamar menyatakan bahwa SAPMA telah menyampaikan laporan resmi kepada Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat serta Dinas Perhubungan Jawa Barat, dengan tembusan langsung ke Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
“Kami mendorong agar Gubernur turun langsung ke Kota Tasikmalaya untuk menyaksikan sendiri kondisi Terminal Tipe A Indihiang yang sudah belasan tahun terbengkalai. SAPMA hanya punya satu tujuan: kembalinya fungsi terminal dan tertibnya operasional angkutan sesuai aturan,” tegas Muamar.
Dalam kesempatan ini pula, Muamar juga meluruskan bahwa SAPMA tidak pernah menuntut penutupan pool milik pengusaha manapun.
“Kami hanya meminta para pengusaha menaati regulasi. Pool itu boleh ada, tapi tidak boleh menaik-turunkan penumpang di luar terminal. Itu sudah melanggar hukum,” ujarnya.
Landasan hukum yang ditegaskan SAPMA antara lain, lanjut Muamar, UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 141 Ayat (1), tentang Tempat naik turun penumpang angkutan umum antar kota antar provinsi (AKAP) wajib dilakukan di terminal.
“Peraturan Menteri Perhubungan No. 132 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang Angkutan Jalan tentang Terminal Tipe A merupakan tempat naik turun penumpang untuk kendaraan antarkota antarprovinsi, dan penggunaannya bersifat wajib,” imbuhnya.
Muamar menambahkan, dengan terus bergantinya kepala daerah, seharusnya lahir solusi konkret, bukan mewariskan kegagalan dari tahun ke tahun. Jangan sampai rakyat terus menjadi korban dari pembiaran sistematis ini.
SAPMA berharap agar tuntutan ini segera ditindaklanjuti oleh pemerintah. “Kami tidak menghendaki adanya aksi lanjutan dengan skala yang lebih besar. Tapi jika diabaikan, maka kami siap turun kembali. Sekali layar terkembang, surut kita berpantang,” tutup Muamar dengan lantang.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Faruk Rozi, menyatakan siap bersinergi dengan SAPMA. Ia menegaskan bahwa aksi yang dilakukan SAPMA PP menjadi contoh aspirasi elegan tanpa arogansi. “Konsepnya matang dan substansial. Inilah bentuk aspirasi yang membangun,” ujar Kapolres. MF