
Tasikmalaya, Wartatasik.com – Permainan anak-anak (Kaulinan barudak) zaman dulu mungkin bagi sebagian generasi saat ini banyak yang tidak tahu atau mengenalnya, dikarenakan pergeseran dan berkembangnya teknologi sehingga permainan beralih ke lebih modern.
Oleh karena itu, Kepedulian Dompet Dhuafa Voulenter (DDV) Chapter Tasikmalaya hadir dan mencoba mengingat kembali lewat programnya yaitu meningkatkan kembali kesadaran anak terhadap budaya lokal khususnya adat sunda
Tapi bukan cuma itu, DDV juga memberikan edukasi tentang pentingnya pendidikan.
Sebagaimana yang disampaikan ketua pelaksana kegiatan Siti Zulfa Qurrota A’yun, bahwa permainan anak-anak sunda tersebut bukan sekedar permainan tradisional, “Tapi warisan budaya yang menumbuhkan kreativitas, rasa kebersamaan dan cinta akan tanah kelahiran,” ujarnya, Senin (25/8/25).
Lanjutnya, dengan konsep Kaulinan barudak yang dikalobarisakan dengan pendidikan dan sosial, serta kemurnian dan keaslian tempat kebudayaan kesundaan, maka diambillah tema “Ngaraksa Budaya Lembur Kuring”.
“Kegiatan ini dilaksanakan di Kampung Naga Kec. Salawu Kab. Tasikmalaya pada hari sabtu 23 Agustus 2025 dengan diikuti oleh 78 peserta, diantaranya 3 mahasiswa luar negeri yaitu Mashood Ahmad (Pakistan), Yusuf Olatunji Adedoyin (Nigeria), Aina(Kazakhstan) dan dihadiri langsung oleh Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Barat Yogi Ahmad Fazar” jelas Siti Zulfa.
Banyak pula mitra DDV yang turut hadir acara ini, seperti dari UII Global, Kawan Satu Frekuensi, Wanoja Jajaka Budaya Jabar, Voulenteer Specialist.
Acara opening ceremony langsung oleh mojang Jajaka Budaya Jawa Barat dan diteruskan dengan sambutan yang dibuka langsung oleh Pimpanan Cabang Dompet Dhuafa Jawa barat sekitar Pkl. 09.45 WIB di lapangan Kampung Naga Kec. Salawu Kab. Tasikmalaya.
Siti Zulfa juga menyampaikan, bahwa acara ini diisi berbagai pemberian penghargaan kepada mitra dan pembagian school kit kepada 20 anak-anak SDN 1 Neglasari, dan acara dilanjutkan dengan Kaulinan Barudak Sunda yaitu oray-orayan, bakiak, sapintrong secara kelompok dan membuat gelang kreativitas tiap-tiap individu yang dipimpin oleh DDV Chapter Tasikmalaya, yang nanti hasilnya dipresentasikan ke depan serta makna filosofinya.
“Disajikan juga makanan cemilan khas kampung naga seperti seupan hui, seupan sampeu, seupan suuk dan bajigur,” tambahnya.
“Acara yang berlangsung dari Pkl. 08.00 WIB dan berakhir Pkl. 15.00 WIB ini ditutup dengan sayonara dan selayang pandang yang dipandu oleh DDV Chapter Tasikmalaya,” tutupnya. Aw