
Mahasiswa KKNT SDG’s Kelompok 107 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Dorong Digitalisasi dan Inovasi Produk UMKM Batik Rosella di Kelurahan Banjarsugihan..
Referensi – Surabaya, 23 Juli 2025, Mahasiswa KKNT SDG’s Kelompok 107 dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur kembali menunjukkan kontribusinya dalam pemberdayaan masyarakat melalui program bertajuk Peningkatan Kapasitas UMKM Batik Rosella melalui Pelatihan Digital dan Pembuatan Produk Turunan Sapu Tangan Batik untuk Souvenir.
Kegiatan ini dilaksanakan di RW 04, Kelurahan Banjarsugihan, Kecamatan Tandes, Surabaya, dengan melibatkan langsung pelaku UMKM lokal.
Program ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap tantangan yang dihadapi pelaku usaha kecil dalam mengikuti perkembangan era digital.
Para mahasiswa memberikan pelatihan intensif terkait penggunaan platform digital seperti Shopee, pengenalan dasar e-commerce, hingga strategi membuat konten promosi berupa foto dan video yang menarik dan relevan untuk pemasaran online.
Selain pelatihan digital, kegiatan ini juga mengedepankan inovasi produk dengan mendorong UMKM Batik Rosella mengembangkan produk turunan berupa sapu tangan batik, yang dirancang sebagai souvenir khas lokal.
Inovasi ini diharapkan mampu menambah daya tarik produk, memperluas pasar, serta menciptakan nilai tambah dari produk batik yang sebelumnya hanya berfokus pada kain panjang atau pakaian.
Pemilihan sapu tangan sebagai produk turunan batik bukan tanpa alasan. Hal ini didorong oleh meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengurangan limbah tisu sekali pakai, yang penggunaannya terus bertambah setiap tahunnya.
Berdasarkan data dari Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), industri tisu nasional mencatat pertumbuhan signifikan. Dalam laporan yang dikutip dari Bisnis.com, industri kertas tisu di Indonesia tumbuh hingga 12,49% pada tahun 2020.
Sementara itu, Antara Jatim melaporkan bahwa penjualan tisu meningkat hingga 70% pada semester I tahun 2022, mencerminkan adanya lonjakan konsumsi yang besar dari masyarakat.
Kondisi ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap tisu sekali pakai sangat tinggi, dan jika tidak disikapi dengan solusi alternatif, akan berdampak pada peningkatan limbah domestik yang sulit terurai.
Oleh karena itu, sapu tangan batik sebagai produk yang dapat digunakan ulang dan ramah lingkungan menjadi pilihan yang tepat. Selain fungsional dan berkelanjutan, sapu tangan batik juga memiliki nilai estetika dan budaya lokal, menjadikannya souvenir yang unik dan bernilai.
Ketua UMKM Batik Rosella, Bu Zenny, menyampaikan rasa terima kasih dan harapannya terhadap keberlanjutan program seperti ini.
“Kami merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Pelatihan yang diberikan sangat relevan dengan kebutuhan UMKM saat ini, terutama dalam hal pemasaran digital,” ungkapnya.
Ia juga senang karena dibantu mengembangkan produk baru berupa sapu tangan batik untuk souvenir. “Semoga ini menjadi langkah awal untuk memperluas jangkauan usaha kami,” tambahnya.
Kegiatan ini turut melibatkan perangkat kelurahan dan tokoh masyarakat setempat. Dukungan dari berbagai pihak menjadi faktor kunci dalam kelancaran pelaksanaan program.

Dengan pendekatan partisipatif, mahasiswa dan warga saling berkolaborasi dalam proses pelatihan maupun produksi, menciptakan suasana yang aktif dan menyenangkan.
Program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan inspirasi bagi pelaku UMKM untuk terus berinovasi di tengah tantangan zaman.
Harapannya, melalui kegiatan semacam ini, semangat kewirausahaan masyarakat lokal dapat semakin tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. **
#sdg8upnjatim #sdg11upnjatim #sdgsupnjatim
Penulis: KKNT Bela Negara SDG’s Kelompok 107