Naik, Penyaluran KUR di BRI Cab. Tasik dan Singaparna Rp 520 M

 19,305 total views

Suyud Munawarih / Seda
Suyud Munawarih / Seda

Kota, Wartatasik.com – Sepanjang tahun 2016 lalu, PT. Bank Rakyat indonesia (BRI) Cabang Tasikmalaya mampu menyalurkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat atau yang lebih dikenal KUR sebesar Rp 500 milyar lebih. Assisten Manager Pemasaran BRI Cabang Tasikmalaya Suyud Munawarih mengatakan, BRI masih menjadi bank yang terbesar dalam menyalurkan pinjama KUR, dan sampai sekarang masih dipercaya masyarakat untuk meminjam dana.

”BRI selalu berinovasi untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, terutama para nasabah yang saat ini setia mempercayai BRI tempat menyimpan dan meminjam dana,”ujarnya. Ditambahkan Ia, Bank BRI salah satu bank yang konsen memberikan dorongan dalam membangun ekonomi masyarakat melalui pembinaan dan bantuan pinjaman modal kepada para UMKM di masyarakat.

Pinjaman KUR, lanjut Suyud, selalu menjadi produk yang sangat diminati masyarakat. ”Penyaluran pinjaman KUR ada dua jenis yaitu KUR Mikro dan Ritel. Tahun 2016 lalu, KUR Mikro mencapai Rp. 420 milyar pinjaman, dan KUR ritel Rp. 80 milyar lebih. Pinjaman KUR sampai sekarang tidak ada perubahaan” jelasnya.

”Dalam beberapa hal masih mengacu pada aturan yang berlaku selama ini. Jumlah pinjaman, reguler masih maksimal Rp. 500 juta, mikro Rp. 25 juta. Bunganya masih 9 persen, namun pinjaman KUR sangat menguntungkan.  Tidak ada biaya profisi juga biaya administrasi. Banyak keringanan yang didapatkan bagi masyarakat yang mengajukan pinjaman program KUR, serta persyaratannya gampang,” paparnya.

Secara nasional, lanjut Ia, di Tahun 2016 Bank BRI mentargetkan pinjaman KUR sebesar 67 trilyun dan di tahun ini mengalami peningkatan. ”Naiknya sekitar lima persen dari tahun lalu atau sekitar 70 trilyun lebih, sehingga target penyaluran di daerah khususnya Cabang Tasikmalaya dan Singaparna naik sekitar Rp. 520 milyar lebih,” terangnya.

Animo masyarakat Tasikmalaya, kata Suyud, untuk meminjam kredit ke Perbankan sangat tinggi. ”Di Tasik, kalau urusan kredit masyarakatnya jago-jago. Kita lihat data di BI Perwakilan Tasikmalaya, pinjaman kredit di wilayah Tasikmalaya per tahunnya mencapai Rp. 10 trilyun, sementara jumlah yang menabung hanya sekitar Rp. 7 triliyun per tahun, jadi Perbankan di Tasikmalaya harus memutar otak juga, karena harus meminjam dana dari Perbankan,” tandasnya.

Laporan: Seda

Related posts