Pelatihan Pembuatan Brownies Krispy Mocaf: Produk Inovatif Ibu-ibu Rumah Tangga Cibangunkidul, Kota Tasikmalaya

Foto: dokpri

Tasikmalaya, Wartatasik.comAsta Cita adalah visi pembangunan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto mencakup delapan prioritas utama, salah-satunya adalah meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.

Dalam rangka mendukung terwujudnya asta cita tersebut, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ekonominya melalui usaha brownies krispy mocaf”.

Kegiatan yang diketuai oleh Ibu Endah Nurmahmudah, S.Si., MM dan 2 orang dosen lainnya Ibu Tatu Septiani, S.ST., M.Keb dan Ibu Rissa Nuryuniarti, S.ST., MHKes juga melibatkan 2 mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Yayu Meriyani dan Silvi Robiah Adawiyah.

Menurut Ketua Ibu Endah Nurmahmudah mengatakan bahwa kegiatan ini telah berlangsung dari bulan Oktober 2025 dengan mitra sasaran ibu-ibu rumah tangga di Cibangunkidul RW.07 Kelurahan Ciherang Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya.

Gambar 1. Pelatihan pembuatan brownies krispy mocaf | dokpri

Jelasnya, ibu-ibu rumah tangga merupakan kelompok masyarakat non produktif, “Agar mereka dapat produktif maka diberikan edukasi kewirausahaan dan pelatihan pembuatan brownies krispy mocaf untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, juga dikaitkan dengan bidang fokus lainnya di bidang kesehatan berupa edukasi pola hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan dan cek gula darah,” imbuhnya.

Lanjutnya lagi, Trend Life style di masa kini membuat orang-orang tidak lagi memikirkan kesehatan, baik dari makanan yang dikonsumsi maupun pola hidup yang tidak sehat akibat tidak seimbangnya aktivitas kerja, makan, dan istirahat.

“Trend digitalisasi menyebabkan orang-orang malas bergerak, tidak berolahraga, bahkan kebiasaan memesan makanan junkfood via layanan antar makanan pun tak terhindarkan yang akhirnya berimbas pada rusaknya pola hidup sehat, dan timbulnya berbagai macam penyakit seperti gangguan jantung, ginjal, overweight, diabetes, dan kolesterol,” ungkapnya.

Hal ini, sambung Ia, perlu adanya edukasi terus menerus mengenai pentingnya pola hidup sehat, keseimbangan aktivitas kerja, istirahat dan makan serta mengkonsumsi makanan dan jajanan sehat.

Gambar 2. Edukasi kewirausahaan – pemasaran brownies krispy mocaf | dokpri

“Brownies krispy mocaf adalah produk inovatif yang terbuat dari tepung mocaf yaitu tepung singkong yang telah dimodifikasi melalui proses fermentasi khusus sehingga memiliki tekstur lebih lembut, warna lebih putih, dan rasa yang lebih netral dibandingkan dengan tepung singkong biasa,” jelas Endah.

Dijelaskannya lagi, proses modifikasi ini membuatnya menjadi alternatif pengganti tepung terigu yang bebas gluten, dengan indeks glikemik rendah (baik untuk penderita diabetes) serta kaya serat dan kalsium, namun dengan karakteristik fungsional yang mirip dengan tepung terigu.

“Proses pembuatan brownies krispy mocaf cukup sederhana dan tidak memerlukan alat berat/canggih sehingga ibu-ibu rumah tanggapun bisa melakukannya sesuai dengan menu resep yang ditentukan,” katanya.

Diakuinya, kegiatan pengabdian tidak selesai di edukasi dan pelatihan namun terus dilanjutkan dengan pendampingan usaha, “Setelah mitra dapat memproduksi brownies krispy mocaf kemudian usahanya di daftarkan di OSS.go.id dan telah mendapatkan sertifikat NIB (nomor Induk Berusaha),” terang Ia.

Untuk mendapatkan sertifikat halalnya, tambahnya, produk brownies krispy mocaf ini telah didaftarkan di BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) dengan sekaligus pengurusan izin edarnya.

“Kedepannya brownies krispi mocaf akan terus dikembangkan baik dari kualitas, varian, value, dan pemasarannya. Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung UMKM mengembangkan usahanya, mendorong kewirausahaan dan menambah lapangan pekerjaan serta tentunya memberi tambahan penghasilan bagi ibu-ibu rumah tangga di cibangunkidul kota Tasikmalaya,” katanya.

Ia mengatakan, kegiatan pengabdian masyarakat ini juga sebagai ajang implementasi nyata bagi dosen dalam menjalankan catur dharmanya, dan memberi kesempatan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman di luar kampus.

“Untuk itu kami mengucapkan terima kasih banyak kepada DPPM Dirjen Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek atas dukungan dan pendanaan yang diberikan sehingga kegiatan PKM skema pemberdayaan berbasis masyarakat ini dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya. Red

Berita Terkait