
Jakarta, Wartatasik.com — Pemerintah Kota Tasikmalaya bergerak cepat menyiapkan generasi baru tenaga ahli perhubungan. Dalam waktu berdekatan, Pemkot menandatangani dua momentum penting, yakni:
- Kesepakatan Bersama (MoU) dengan Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan, dan
- Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Politeknik Transportasi Darat Indonesia – STTD (PTDI–STTD), salah satu lembaga pendidikan vokasi transportasi terbaik di Indonesia.
Dua kerja sama strategis ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat fondasi SDM Kota Tasikmalaya yang profesional, kompeten, dan siap menghadapi tantangan dunia transportasi darat yang semakin kompleks.
Pada hari ini, Kamis, 20 November 2025, Pemkot Tasikmalaya resmi menandatangani MoU dengan BPSDMP Kementerian Perhubungan.
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, dan Kepala BPSDMP Kemenhub, Djarot Tri Wardhono.
Wali Kota Tasikmalaya mengatakan bahwa MoU tersebut membuka jalan bagi pengembangan SDM transportasi melalui Pendidikan vokasi, Pelatihan vokasi, Kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, serta kerja sama pemetaan kebutuhan SDM berdasarkan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja Pemkot Tasikmalaya.
“Bagi masyarakat dan ASN, MoU ini berarti kesempatan lebih besar untuk mengakses pendidikan transportasi berstandar nasional, sekaligus peluang mengabdi kembali untuk pembangunan sebagai tindak lanjut konkret dari MoU, Pemkot Tasikmalaya menandatangani,” imbuhnya.
Selain MoU, Pemkot Tasik juga melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PTDI–STTD Bekasi. PKS ini ditandatangani oleh Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, dan Direktur PTDI–STTD, Avi Mukti Amin.
Jelas Viman, Jika MoU adalah payung besar, maka PKS ini adalah mesin operasionalnya. perjanjian ini menjabarkan teknis pemenuhan SDM transportasi darat untuk Kota Tasikmalaya dari hulu sampai hilir, mulai dari Pemetaan kebutuhan tenaga teknis, Sosialisasi dan seleksi calon taruna, Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, Hingga penempatan lulusan di perangkat daerah sesuai formasi.
“PKS ini membuka golden opportunity bagi putra-putri Tasikmalaya peluang menjadi Taruna Transportasi Darat di PTDI–STTD,” terangnya.
Lanjut Wali Kota, PTDI–STTD sebagai perguruan tinggi vokasi resmi Kemenhub memiliki serangkaian seleksi seperti, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bersama BKN, Tes kesehatan, Tes kesamaptaan, Psikotes, dan Wawancara.
“Lulusan yang berhasil menyelesaikan pendidikan akan kembali diberdayakan oleh Pemkot Tasikmalaya untuk memperkuat sektor transportasi darat—mulai dari rekayasa lalu lintas, terminal, hingga pelayanan publik di Dishub,” jelasnya.
Dengan kata lain, lanjutnya, kuliah di PTDI-STTD, bakti untuk Kota Tasikmalaya, “MoU dan PKS ini tidak hanya soal mengirim taruna atau membangun kerja sama formal. Lebih dari itu, ini adalah strategi besar Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk Meningkatkan kualitas pelayanan transportasi.
“Menata mobilitas kota yang makin padat, Menciptakan teknisi dan operator transportasi yang kompeten, Serta mendorong layanan publik yang lebih profesional dan modern,” imbuhnya.
Katanya lagi, baik MoU maupun PKS berlaku untuk jangka waktu lima tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan, “Dan seluruhnya akan dijalankan berdasarkan prinsip good governance, akuntabilitas, dan tata kelola pemerintahan yang bersih,” katanya.
Sementara, Kepala BKPSDM Kota Tasikmalaya Gun Gun Pahlagunara, menambahkan, dengan lahirnya dua dokumen penting ini, Kota Tasikmalaya menegaskan komitmennya untuk tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga menyiapkan manusianya.
“Transportasi yang unggul tidak hanya soal jalan yang bagus atau rambu yang lengkap tetapi tentang orang-orang yang mengelola, merancang, dan memastikan semuanya berjalan aman dan nyaman. Dan lewat kerja sama dengan Kemenhub dan PTDI–STTD ini Kota Tasikmalaya kini bergerak ke arah itu,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut Gun Gun, BKPSDM Kota Tasikmalaya mengajak generasi muda untuk memanfaatkan peluang ini sebaik-baiknya.
“Kesempatan belajar di lembaga vokasi bergengsi seperti PTDI–STTD bukan hanya tiket menuju karier masa depan, tetapi juga peluang berkontribusi untuk kota sendiri. Saatnya anak muda Tasikmalaya melangkah maju, menguasai teknologi transportasi, dan menjadi bagian dari masa depan kota yang lebih tertib, aman dan modern,” pungkasnya. Asron
