
Pengabdian Kelompok KKN 85 di Peneleh Surabaya, Mempromosikan Gagasan Program DIGINERACA, BATIKARA dan SIP sebagai Implementasi SDGs untuk Digitalisasi dan Revitalisasi Wisata Lokal…
Referensi – Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 85 memulai masa pengabdian di Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya, dengan membawa tiga program unggulan bertema pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan yang diinisiasi oleh mahasiswa ini berfokus pada implementasi tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) melalui inovasi digital dan penguatan potensi wisata berbasis budaya lokal.
Program utama yang diusung antara lain DIGINERACA, BATIKARA, dan SIP (Sistem Informasi Peneleh). Ketiganya dirancang sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam menjawab tantangan di tingkat lokal, khususnya dalam aspek ekonomi kreatif, pelestarian budaya, serta tata kelola informasi berbasis digital.
Kegiatan pertama nantinya diawali dengan pelaksanaan Program DIGINERACA yang berfokus pada pemaparan materi tentang strategi pemasaran UMKM di era digital.
Dalam sesi ini, peserta yang terdiri dari pelaku usaha lokal mendapatkan sosialisasi mengenai pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dalam memasarkan produk.
Materi yang disampaikan meliputi penggunaan platform digital sebagai sarana promosi, strategi pemasaran melalui media sosial, serta pemanfaatan e-commerce dan marketplace untuk memperluas pasar.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital para pelaku UMKM agar mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Selanjutnya, akan dilaksanakan Program BATIKARA yang merupakan inisiatif pelestarian budaya sekaligus promosi produk unggulan lokal, yakni batik Peneleh.
Dalam program ini, warga terlibat langsung sebagai model yang mengenakan batik khas Peneleh dan memperkenalkannya secara langsung kepada para pengunjung di lokasi-lokasi wisata setempat, seperti kawasan sejarah Peneleh dan sekitarnya.
Kegiatan ini menarik perhatian pengunjung sekaligus menjadi media promosi visual yang efektif dalam memperkenalkan batik sebagai identitas budaya lokal.
Selain memperkuat nilai-nilai budaya, program ini juga memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan eksposur UMKM pengrajin batik setempat.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan terakhir nantinya, akan dilaksanakan pula peluncuran Program SIP atau Sistem Informasi Peneleh.
Program ini bertujuan untuk mendata dan menganalisis jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke wilayah Peneleh.
Sistem ini dikembangkan sebagai bentuk inovasi berbasis data yang memungkinkan pemantauan tren wisata secara berkala.
Informasi yang dikumpulkan melalui program ini akan menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan strategis untuk pengembangan sektor pariwisata lokal yang berkelanjutan.
Dengan adanya sistem ini, diharapkan pemangku kepentingan dapat memiliki gambaran yang lebih akurat tentang potensi wisata daerah serta merancang intervensi yang tepat sasaran.
Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan lancar dan mendapatkan sambutan positif dari para peserta maupun masyarakat setempat.
Program-program yang telah dilaksanakan merupakan bagian dari upaya bersama dalam membangun kemandirian ekonomi berbasis komunitas serta penguatan identitas lokal melalui pendekatan digital, budaya, dan sistem informasi.
Ketiga program tersebut dipetakan secara strategis untuk saling terintegrasi dan saling menguatkan dalam mendukung Goals 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta Goals 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan) dari SDGs.
Kegiatan KKN Kelompok 85 ini mendapat sambutan hangat dari perangkat kelurahan, tokoh masyarakat, serta warga Peneleh yang antusias mengikuti rangkaian sosialisasi dan pelatihan awal.
Apresiasi juga disampaikan atas inisiatif mahasiswa yang dinilai mampu menjawab kebutuhan nyata di tengah masyarakat.

Kepala Kelurahan Peneleh menyampaikan harapannya agar program-program yang telah dirintis oleh mahasiswa tidak berhenti saat masa KKN berakhir, melainkan dapat diteruskan dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh warga dan komunitas lokal.
Kehadiran Kelompok KKN 85 di Peneleh menjadi bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam membangun kelurahan berbasis potensi lokal, inovasi teknologi, dan prinsip keberlanjutan.
Melalui Digineraca, Batikara, dan SIP, mahasiswa tidak hanya hadir sebagai pelaksana program, tetapi juga sebagai mitra strategis masyarakat dalam menciptakan perubahan yang berdampak.
Dengan semangat kolaboratif dan visi jangka panjang, pengabdian ini diharapkan mampu menjadi model praktik baik yang dapat direplikasi di wilayah lain dalam upaya mencapai pembangunan yang inklusif, partisipatif, dan berkelanjutan. **
Penulis: Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 85