Semangat Berhaji Nenek Uwi yang Luar Biasa

 5,819 total views

Ma Uwi bersama dr. H. Budiyanto dan KH. Aa Gym | Foto : Dok
Ma Uwi bersama dr. H. Budiyanto dan KH. Aa Gym | Foto : Dok

jk3Uwi binti Aarta 81 tahun jemaah haji asal Sumedang, biasa kami memanggilnya Ma Uwi. Beliau pergi ke tanah suci dengan menjual rumahnya, “Emak mah pek wae imah dijual gen asal emak bisa ka mekah” begitu tuturnya sambil tersengal sengal merasakan sesak nafas yang dideritanya. Suami beliau sudah meninggal kurang lebih 30 tahun yang lalu, dulunya beliau punya sapi dan kambing. Rumahnya beliau jual demi bisa berangkat ibadah haji. Beliau termasuk jemaah haji resiko tinggi karena usia lanjut juga mempunyai penyakit sesak nafas. Awalnya beliau lolos atau memenuhi syarat untuk menunaikan ibadah haji dengan syarat ada pendamping.

Pendamping sudah ada, namun apa yang terjadi pendampingnya terpisah di kloter lain karena masalah visa. Akhirnya Ma Uwi dengan tekad yang kuat beliau berangkat juga walaupun beliau harus memggunakan kursi roda….Allohu Akbar. Setiba di tanah suci beliau dibantu oleh KBIHnya menjalankan umroh wajib dari Jeddah menuju Mekah, ya dengan menggunakan kursi roda. Alloh Maha Besar Alloh Maha Pengasih Maha Penyayang, walaupun dengan kondisi keterbatasan fisik yang lemah dan sesak menghadapi iklim yang sangat ekstrim, panas berdesak desakan, beliau jalankan dengan mengumandangkan kalimah ” Labaikallohumma labbaik, labbaika laa syariika labbaik….” basah matanya entah apa yang ada dibenaknya.

“Aku penuhi panggilan-Mu ya Alloh, Aku penuhi panggilan-Mu…” prosesi ibadah umroh wajib beliau jalankan diatas kursi roda dengan sekali kali beliau tengadahkan kepalanya menatap Ka’bah Baitulloh…lirih suaranya mengucakan kalimah-kalimah dzikrullah…matanya basah…entah apa yang ada dibenaknya.  Allohu Akbar, Allohu Akbar, Allohu Akbar. Beberapa hari menjelang wukuf penyakit  Ma Uwi kambuh batuk batuk dan sesak nafas yang menderanya, beliau duduk merasakan sesak nafas, obat-obatan pun beliau minum dengan teratur karena semangat beliau untuk bisa menjalankan prosesi ibadah haji dengan sempurna. Sempat terlintas untuk diajukan Safari Wukuf, diwukufkan ke Arofah dengan menggunakan ambulace.

Akan tetapi ma Uwi bilang “Jang ema mah hayang hajian samodel batur…” begitu kuat tekadnya untuk bisa wukuf secara normal membuat kami meneteskan air mata, karena kami tahu beliau sangat lemah beliau sesak, berbicara saja cape. Satu hal yang sering Ma Uwi tanyakan pada kami saat terbaring lemah dalam perawatan, dengan Infusan terpasang, ” jang geus adzan can ema rek sholat…..?” dia tak pernah lupa waktu sholat…dan satu hal lagi dia tidak ingin menyusahkan orang lain ” ken ku ema wae…ema gen bisa…” sambil memutarkan badannya ke arah kiblat, beliau bertayamum dan memakaian kain mukenanya sendiri…”keun wae ema gen bisa…” tangannya yang lemah terangkat dengan suaranya yang lirih mengucap “Allohu Akbar…….” kami hanya bisa meneteskan air mata… Beliau sangat mulia…

Saat terbaring sakit di hotel daerah Syisah Mekah, yang berjarak kurang lebih 4 km ke Masjidil Haram, berada di maktab 13, sektor 6, Ma Uwi sempat dikunjungi serta didoakan Bapak Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Dedi Mizwar,  juga oleh Aa Gym.  Ma Uwi hanya bisa berkata ” nuhun…” Semangat menjalankan Ibadah haji dengan sempurna disertai dengan permohonan doa yang beliau panjatkan setiap saat, mendapatkam  pertolongan dari Alloh swt dengan menghadirkan orang orang yang peduli terhadap beliau, rekan rekan satu kamarnya, KBIH, Petugas Haji, Tim Kesehatan baik TKHI, Sektor maupun di KKHIi, bantu membantu menolong para tamu Alloh swt, salah satunya Ma Uwi.

Alhamdulillah dengan pertolongan dan seijin Alloh swt Ma Uwi bisa Wukuf di Padang Arofah, dengan segala keterbatasannya, lemah secara fisik tetapi dengan keimanan semangat dan tekad yang kuat beliau akhirnya bisa menunaikan ibadah haji. Ma Uwi hanya salah satu kisah jemaah haji Indonesia dengan segala problematikanya yang diundang oleh Alloh swt untuk memenuhi panggilan-Nya. Labaikallohumma labbaik labbaika laa syariika laka labbaik Innalhamda wani’mata laka wal mulka laa syariika laka.

Arofah Mudzalifah Mina, 9 Dzulhijah 1437 H/2016 M (Budiyanto Hidayat, Tim Kesehatan Haji Indonesia, Jawa Barat)

Related posts