Soal Piknik Tanggal 5, Panwaslu Ingatkan Etika Politik

 4,534 total views

Ede Supriadi / Seda
Ede Supriadi / Seda

Kota, Wartatasik.com – Dalam pelaksanaan kampanye, semua Paslon harus tetap mengedepankan etika dan mencerminkan sosok calon pemimpin yang berakhlakul karimah. Demikian ditegaskan Ketua Panwaslu Kota Tasikmalaya Ede Supriadi, Kamis (02/02), saat menanggapi juga menyikapi terkait adanya rencana kegiatan dari Paslon nomor urut 3 Dede-Asep yang akan melaksanakan tour untuk massa pendukung pada hari Minggu Tanggal 5 Februari 2017 yang notabene merupakan jadwal kampanye terbuka Paslon nomor urut 2 H. Budi Budiman-H. M. Yusuf.

Edes (Sapaan akbrabnya) mengungkapkan, etika politik dilakukan dengan saling menghormati satu sama lainnya. ”Saya rasa, kalau ada Paslon yang melakukan kegiatan dengan mengerakan massa di saat atau bersamaan dengan jadwal kampanye Paslon lain sangat tidak beretika dan tidak menghormati tahapan Pilkada yang sedang berjalan meskipun hal itu tidak diatur dalam sebuah peraturan,” ucapnya.

Menurutnya, semua masyarakat sepakat bahwa Pilkada Kota Tasikmalaya harus menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan berintegritas yang artinya semua pihak harus saling menghormati dan tetap mematuhi kaidah-kaidah dalam berpolitik. ”Peserta Pilkada harus menjunjung tinggi rasa kebersamaan, saling menghormati sebagai cermin calon pemimpin yang mengedepankan integritas diri, guna menghasilkan pemimpin yang berkualitas,” tuturnya.

Sementara di waktu yang sama, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Ketua Tim pemenangan Paslon nomor 3 Dede Muharam menjelaskan, kegiatan tour ke beberapa tempat oleh masyarakat Kota Tasikmalaya dengan menggunakan ratusan bus bukan bagian dari agenda tim pemenangan. ”Kalaupun itu nanti ada tour keluar kota, itu adalah keinginan dan permintaan masyarakat yang menginginkan refreshing atau sekedar jalan-jalan dengan tetap profesional. Mereka yang berangkat tetap harus membayar tiket,” jelas Ia.

Dede menambahkan, tour tersebut rencananya dilakukan ke beberapa tempat atau daerah seperti Pantai Pangandaran, Bandung, Cirebon dan Pamijahan. “Saya rasa tour itu sah-sah saja sepanjang tidak melanggar aturan Pilkada dan memang tidak ada aturan yang mengaturnya, dan tim sendiripun tidak mau melakukan pelanggaran Pilkada,” ucap Ia.

Ia menyebutkan, jumlah bus yang akan digunakan tour sebanyak 250 unit yang memuat 50 orang per unit bus. Jika ditotal, katanya, ada sekitar 12.500 orang yang mengikuti. ”Masyarakat yang tour menggunakan bus bukan di hari minggu saja, tapi setiap hari juga ada. Hanya pas di hari itu, masyarakat kita banyak yang libur dan kebetulan bertepatan kampanye salah satu Paslon,” tandasnya.

Laporan: Seda

Related posts