Tanggapi Usulan Penghentian MBG, Ketum RABN: Kita Fokus Evaluasi Program Strategis ini Menuju Perbaikan

Ketua RABN H Agus Winarno SH | Asron

Jakarta, Wartatasik.comMarak usulan penghentian Program Sosial Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tersebar akibat terjadinya insiden keracunan dari beberapa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Meski adanya suara sumbang itu karena terjadi insiden yang terjadi di beberapa wilayah, diharap pemerintah tidak goyah dengan dan harus lebih fokus pada evaluasi demi perbaikan.

“Program unggulan pemerintah ini harus tetap berlanjut, manfaat yang sangat besar sudah dirasakan oleh masyarakat sampai ke polosok daerah, masyarakat sudah sangat percaya dengan program MBG,” ujar Ketua Umum Relawan Anak Bangsa Nasional (RABN), Senin (22/9/2025).

Ditegaskannya, pemerintah harus tetap pada pokok pemikiran awal dalam mencetuskan program MBG ini, “Untuk saat ini lebih fokus pada proses perbaikan, sebuah program baru akan dinamis kejadiannya,” ungkapnya.

Katanya, meski ada beberapa insiden di wilayah SPPG untuk beberapa daerah, “Namun demikian janganlah lantas berpikir untuk penghentian program hanya karena beberapa usulan yang datang dari segelintir orang, melainkan fokus evaluasi dari semua lini,” jelas Agus.

Jika melihat secara obyektif, lanjutnya, program Makan Bergisi Gratis ini sangat besar sekali manfaatnya, sebagai bentuk kebijakan yang baru saja lahir, baru hitungan bulan.

“Dan program ini dalam rangka mewujudkan Indonesia sejahtera tentunya masih butuh waktu dan proses yang panjang menuju kesempurnaan sudah barang tentu akan mengalami berbagai tantangan,” imbuhnya.

Lanjutnya, tantangan itu harus dijadikan sebuah momen pembuktian bahwa pemerintah mampu menyajikan dan memastikan hak masyarakat indonesia mendapatkan gizi yang layak.

“Program MBG harus menjadi program berkelanjutan, banyak edukasi yang harus disampaikan kepada masyarakat, karena menurut saya adanya perbaikan keamanan pada makanan akan lebih efektif, di banding dengan penghentian programnya,” tegasnya.

BACA JUGA: Mencuat Usulan Program Sosial MBG Digantikan Uang Tunai, Ini Respon Istana 

Tidak hanya itu, Agus juga menyampaikan soslusi yang bisa dilakukan terhadap insiden tersebut, yakni dengan melakukan penanganan dan pengawasan berbasis data, melakukan Pemantauan terhadap distribusi bahan makanan secara transparan, bahkan kalau perlu lakukan pelatihan lagi untuk kepala SPPG, “Saya sangat yakin dengan langkah tersebut akan mencegah insiden yang terjadi,” terangnya.

“Sebagai Ketum RABN saya sangat berharap program strategis ini tetap berjalan dan insiden yang terjadi menjadi evaluasi buat kita semua untuk perbaikan menuju kesempurnaan demi Indonesia yang makmur dan sejahtera,” pungkasnya. Asron

Berita Terkait