Tingkatkan Literasi Keuangan dan Kapasitas BUMDes, OJK bersama TPAKD Kab. Tasik Gelar Pelatihan

Foto: dok. OJK

Tasikmalaya, Wartatasik.com –  Kantor OJK Tasikmalaya bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Tasikmalaya terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di wilayah Priangan Timur termasuk kepada pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berperan dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi daerah.

Salah satu bentuk sinergi tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan kegiatan Pelatihan Laporan Keuangan dan Analisis Kelayakan Usaha bagi BUMDes se-Kabupaten Tasikmalaya di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Kamis (23/10/25).

Kegiatan yang diikuti oleh 140 peserta ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas manajerial BUMDes agar mampu mengelola usaha secara profesional dan akuntabel.

Kepala Bagian Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen, Keuangan Daerah dan Layanan Manajemen Strategis OJK Tasikmalaya Dendy Juandi dalam sesi literasi keuangan menyampaikan bahwa OJK akan terus meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, “Termasuk pemerintah daerah, Bank Indonesia, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dan industri jasa keuangan dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan,” ujarnya.

“Untuk meningkatkan inklusi keuangan khususnya bagi UMKM yang belum pernah mendapatkan pembiayaan kepada lembaga jasa keuangan diperlukan adanya pendampingan berupa beberapa pelatihan khususnya pelatihan pencatatan keuangan dan analisis keuangan usaha. Dengan pencatatan yang rapi, laporan keuangan menjadi kredibel, sehingga proses pengajuan kredit atau pembiayaan menjadi lebih cepat, lebih baik dan peluangnya lebih besar,” kata Dendy.

Pendampingan ini tidak berakhir hanya literasi keuangan, pelatihan laporan dan analisis keuangan usaha namun diperlukan adanya langkah lanjutan sampai dengan pemantauan pencairan pembiayaan.

“Kegiatan ini bukan akhir, melainkan awal dari program inklusi dan literasi keuangan. Pendampinan ini harus mencakup semua kebutuhan UMKM dalam hal ini BUDEs dari beberapa Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, mulai dari perbaikan produk, strategi pemasaran sampai dengan monitoring usahanya,” lanjut Dendy.

Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Tasikmalaya Asep Sopari Al Ayubi dalam sambutannya menekankan pentingnya sistem pelaporan keuangan yang baik sebagai fondasi utama dalam pengelolaan usaha. Ia menyampaikan bahwa pelaporan yang tertib adalah cerminan dari tata kelola yang profesional.

“BUMDes diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai unit usaha, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi desa yang mampu menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes). Peningkatan kapasitas usaha BUMDes, yang diawali dari pencatatan keuangan yang benar, pada akhirnya akan memperkuat pembangunan desa secara keseluruhan,” kata Asep.

Selain itu Asep juga menegaskan pentingnya integritas dalam pengelolaan keuangan BUMDes dengan menegaskan bahwa seluruh pengelola wajib bersikap jujur dan profesional.

“Pengelolaan keuangan harus didasarkan pada prinsip kejujuran dan akuntabilitas. Hindari segala bentuk tekanan atau intervensi dari pihak luar yang dapat mengganggu independensi manajerial. Dengan tata kelola yang baik dan mandiri, BUMDes akan maju, berkembang, dan menjadi pilar ekonomi yang kuat di tingkat desa,” tegasnya.

Kegiatan ini dihadiri juga oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Azhar Livaldy Setyawiguna, Kepala Dinas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Asep Darisman, Ketua KADIN Kabupaten Tasikmalaya Cecep D. Abdul Qoyum dan Ketua Bumdes Kabupaten Tasikmalaya Tutus Suryadi.

OJK Tasikmalaya bersama TPAKD Kabupaten Tasikmalaya menegaskan komitmen untuk terus memperluas literasi dan inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat. Kegiatan pelatihan ini menjadi bukti nyata upaya membangun ekosistem keuangan yang sehat, aman, dan berkelanjutan.  Asron

Berita Terkait