Waspada! Difteri Serang Beberapa Anak di Tasikmalaya

 4,512 total views

Ilustrasi imunisasi / net

Tasikmalaya, Wartatasik.com – Difteri merupakan penyakit yang penyebarannya oleh bakteri dan disebabkan lemahnya kondisi tubuh/imun, lingkungan kurang bersih juga bisa akibat belum pernah diimunisasi DPT. Maka dari itu, anak-anak berhak mendapat imunisasi mulai dari usia 2 bulan berturut-turut sebanyak 3 kali dengan jarak waktu 1 bulan, lalu diulang pada usia 18 bulan dan kelas 1 Sekolah Dasar.

Sekarang , difteri masuk kategori penyakit Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh pemerintah, karena penularannya sangat cepat dan menjadi wabah penyakit yang bisa mengakibatkan kematian. Kaitan dengan itu, Pemerintah sudah mencanangkan imunisasi gratis di tiap daerah di seluruh Indonesia sebagai upaya pencegahan dini atau sedini mungkin untuk penyebarluasan penyakit tersebut.

Masyarakat khususnya para orang tua harus berperanaktif mengimunisasikan anak-anaknya agar terhindar dari penyakit difteri. Karena selama ini msh ada masyarakat yang menolak untuk diimunisasi sehingga difteri bisa muncul lagi. Tidak terlepas dari daerah lain, berdasarkan data yang berhasil dihimpun Selasa (12/12/2017), di Tasikmalaya juga ditemukan indikasi penyakit tersebut diobservasi terhadap 2 orang anak yang berobat ke Poli Anak RS SMC Singaparna (Asal Sodonghilir dan Padakembang).

Pasien rujukan yang lain ditemukan 1 orang dengan diagnosa diferensial difteri dirawat di RS SMC. Pasien kiriman dari PKM. Sukaraja dan memerlukan ADS 40.000 UI serta hasil Laboraturium untuk menentukan terkena dengan hasil difteri gram positif bacillus. Kemudian kasus yang sama, 1 orang lagi dirawat di RSUD DR. Soekarjo dengan diagnosa Abces Submandibulla Diferessial, diagnosa difteri yang dirujuk dari Puskesmas Manonjaya. Pasien yang beralamat Cineam tersebut saat ini masih diisolasi dan dalam tahap konsultasi THTyang selanjutnya akan dilakukan apus tenggorokan lalu dikirimkan ke Labkesprov.

Berikut gejala-gejala penderita difteri yang dapat dikenali dengan ciri-ciri sebagai berikut:
– Suara serak
– Tenggorokan terasa sakit
– Terasa sakit waktu menelan
– Kesulitan bernapas
– Kelenjar membesar di leher
– Tenggorokan dan amandel luka
– Rongga mulut berwarna abu-abu disertai menggigil. Awen

Related posts