
Kota, Wartatasik.com – Kamis, 17 Juli 2025, YNAB (Yayasan Nasional Anak Bangsa) Launching Program Makan Bergiji Gratis Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (MBG SPPG) Panglayungan, yang berada di Jl. Ir. H. Juanda.
Sebagai informasi, YNAB ini sudah beroprasi dalam program Makanan Bergizi Gratis sudah dimulai pada, 07 Juli 2025 lalu.
Ketua YNAB, H. Agus Winarno SH., mengatakan launching hari ini berjalan lancar dengan mendistribusikan makanan untuk anak-anak pelajar dari TK sampai SMA.
“Hari ini YNAB menyalurkan ke sekolah-sekolah, kurang lebih 16 sekolah dan 3688 siswa penerima manfaat,” usai saat pelepasan makanan ke sejumlah sekolah.
“Sebagai ketua yayasan, Saya sangat berharap program Presiden ini berjalan dengan baik dan lancar, karena ini sangat bermanfaat untuk anak-anak kita menuju Indonesia mas,” terangnya.
Katanya lagi, Insyaallah dengan makan bergizi ini anak-anak Indonesia akan sehat cerdas dan Indonesia akan semakin maju di 2045.
“Saya juga ucapkan terima kasih kepada Ibu kepala dapur SPPG Panglayungan, bu Sefti ini sangat luar biasa sudah beberapa hari saya menyaksikan sendiri pada waktu running yang kering dan basah ini luar biasa semuanya,” imbuhnya.
Ditambahkannya, termasuk para relawan-relawan ini sangat luar biasa dalam menyajikan racik dan lain-lain.
“Saya tekankan Dapur Kita ini jaga kebersihan dan Saya berharap kepada SPPG di seluruh Indonesia mari kita contoh daripada SPPG yang ada di Kota Tasikmalaya ini yang dikepalai ibu Sefti pada pada saat ini ini sangat luar biasa dalam membimbing relawan-relawan yang ada di dapur ini,” tandasnya.
Sementara itu, Ahli Gizi SPPG Panglayungan, Zulfah Robiatul Adawiyah, S.Gz., menjelaskan bahwa menu yang disajikan telah memenuhi 40 persen kebutuhan gizi harian siswa, sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) yang ditetapkan pemerintah.
Diterangkannya, dalam setiap menu, komposisinya harus mengandung protein hewani, karbohidrat, dan buah agar kebutuhan dasar gizi anak tercukupi.
“Untuk pemenuhan gizi dari siswa-siswa penerima manfaat itu harus mencakup 30% sampai 40% dari angka kecukupan gizi yang sudah diterapkan, pastinya berpedoman dan mengikuti arahan dari juknis yang ada, misalkan, omprengan itu harus terpenuhi protein hewani, protein nabati, karbohidrat, sayur dan buahnya,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Konsultan Manajemen Yayasan Nasional Anak Bangsa, Nana Supriatna, menyampaikan bahwa keberhasilan program MBG juga ditopang oleh sistem manajemen yang profesional.
“Berbekal pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang kuliner, kami membantu menjembatani antara pakar masak dan ahli gizi dalam merancang sistem penyajian yang efektif dan efisien. Program MBG ini menyatukan dua sisi penting kekuatan dapur dan ilmu gizi untuk mencapai target nasional sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto,” jelas Nana.
Lanjutnya, Yayasan juga fokus pada penguatan sistem manajemen, termasuk pengelolaan keuangan, audit internal, hingga rekrutmen SDM. SDM lokal dari lingkungan sekitar diprioritaskan, agar menjadi tenaga profesional yang mampu mendukung kesuksesan program ini secara berkelanjutan.
Masdalomita Furwati, S.Ak., sebagai akuntan SPPG Panglayungan, mengatakan bahwa ia membantu SPPG untuk membuat proposal pengajuan dana kepada BGN kerja sama dengan Aslap.
“Setelah dana cair saya membuat RAB kemudian terciptalah beberapa poin yaitu untuk untuk jumlah porsi dan harga per porsi kemudian ada biaya sewa dan biaya operasional,” jelasnya.
Ditempat yang sama, PIC SPPG Panglayungan, Zafira Maria Ulfa menambahkan, tugasnya sendiri adalah mengatur kelangsungan dapur, operasional serta mengetahui keadaan porsi yang akan disalurkan ke sekolah dan diberitahukan kepada owner.
“Dan semua kegiatan dari mulai bahan bahan makanan hingga operasional harus diketahui oleh kepala dapur hingga ketua yayasan,” tandasnya. Asron