Bangkit Ditengah Pandemi, Poktan Mekar Jaya Eksis Budidayakan Jamur

Dimasa pandemi ini, pemesanan anjlok 50 persen namun kembali bangkit produksi banglod jamur | asrahi

Kota, Wartatasik.com – Ditengah pandemi sekarang ini, ekonomi kian sulit lantaran segala aktifitas kegiatan dibatasi. Namun tidak berlaku bagi pelaku usaha yang konsisten dengan kompetensinya.

Seperti Kelompok Tani Mekar Jaya asal Kp Ranca Pasung RT 01 01 Kel Cibunugeulis Kec Bungursari Kota Tasikmalaya yang terus eksis membudidayakan banglod jamur tiram.

Ketua Poktan Mekar Jaya Siti Badriah mengatakan, saat pandemi ini omsetnya itu cukup turun siginifikan sekitar 50 persen. Namun, ia kembali bangkit lagi dengan terus memproduksi banglod jamur tiram.

“Harga 1 banglod dijual Rp 2.500, itu bagi konsumen wilayah kota/kab Tasikmalaya. Tapi kalau luar kota seperti Garut, Banjar, Bogor, Ciamis, Pangandaran dan daerah lain dijual dengan harga Rp 3000,” ucap Siti, Kamis (01/10/2020).

Dijelaskannya, satu banglod bisa menghasilkan 9 ons jamur tiram. Adapun cara membuat banglod yaitu serbuk gergaji, gedak bakatul, kapur, jagung. Setelah itu dibungkus lalu dikukus dan di bibitkan dengan sebelumnya diberi obat.

Untuk pemesanan terang Siti, minimal 1000 banglod, itu bisa diambil sendiri ke gudang Poktan Mekar Jaya atau diantarkan langsung ke tempat tujuan. “Alhamdulillah, pesanan banglod berangsur stabil meski belum maksimal,” tuturnya.

Siti pun menyampaikan terimakasih kepada Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kota Tasikmalaya yang sudah mendukung Poktan dengan memberikan bantuan alat diantaranya mesin pencampur media dan mesin pres.

“Bukan hanya dari dinas peternakan kota Takkan, tapi ada juga bantuan dari Dinas kehutanan provinsi, sebab ini produk hasil kehutanan, programnya penanaman pohon dan ekonominya jamur,” jelas Siti.

Kepala BPP Indihiang Dodo mengakui, jika yang berkembang itu di Poktan Mekar Jaya. Karena itu, budidaya jamur harus terus berlanjut, sehingga pasar bisa terbuka.

“Cuma harus ada keinginan dari Poktan tersebut. Di Tasikmalaya ini memang kekurangan pembudidaya jamur tiram, padahal harganya bagus. Kami harap, semoga sukses dan permintaan pasar bisa dipenuhi,” imbuh Dodo.

Sementara itu, Babinsa Cibunigeulis Rudy Setiawan sekaligus pembina Poktan Mekar Jaya mengapresiasi pengembangan produksi jamur tiram, “Harus dikembangkan, produk jamur ini bisa jadi roda ekonomi baru masyarakat.

“Produksi jamur bila ditingkatkan mampu membantu ekonomi warga. Terlebih olahan jamur bisa dibuat beragam masakan,” pungkasnya. Asrahi

Berita Terkait