Bankeu Tanjungkerta Pagerageung tidak Transparan? Kawil: Anggarannya Dibagi Tiga Kegiatan Diantaranya Gapura

Kepala Wilayah (Kawil) Dusun Bojongbenteng Ade Muslih | Wan.K

Kab, Wartatasik.com – Diwartakan sebelumnya Pemerintah Desa Tanjungkerta Kecamatan Pagerageung terkait Bantuan Keuangan (Bankeu) TA 2020, kini melalui juru bicaranya akhirnya angkat bicara.

Kepala Wilayah (Kawil) Dusun Bojongbenteng Ade Muslih menyebut Bankeu yang diterima Desa Tanjungkerta senilai Rp 150 Juta untuk dialokasikan ketiga kegiatan.

“Bankeu tersebut sebesar Rp 150 juta, di bagi tiga titik diantaranya Rp 50 juta untuk rehab desa dan pengecetan, Rp 50 juta pembangunan Gapura dan Rp 50 juta lagi untuk pelatihan kewirausahaan di tiap kedusunan yang dikelola oleh PAC, tidak di kelola oleh desa,” aku Ade, Jumat (26/06/2020).

Mengulas mengenai pembangunan gapura, Ade menyebut awal pembangunanya mau yang biasa, namun karena Desa Tanjungkerta mau dijadikan desa wisata gapura tersebut akan dibangun luar biasa.

“Tim teknis dari dinas wisata sudah kesini, bahkan Kepala Dinasnya juga sudah dua kali datang (ke Desa Tanjungkerta), akhirnya diajukan desa wisata, apalagi kalau yang sudah diundang forum di wisata, berarti minimal sudah diakui akan dijadikan desa wisata,” terangnya.

Lantaran itu kata Ade, terpikirkan jika Gapura akan disatu napaskan dengan icon desa wisata yang mau di bangun. Lalu tim pengelola Bankeu meminta pendapat Dinas Pariwisata Kab Tasikmalaya untuk mencari ahli seni dalam desain bangunan gapura. Hal itu supaya serasi dengan desa wisata.

“Tapi untuk pekerjaan tidak bisa sama orang biasa, ini bukan bikin gapura yang biasa, akhirnya menyuruh seseorang ahli seni yang kini di desain,” tuturnya.

Baca juga:
Terkait Bankeu Desa Tanjungkerta
Sekmat Pagerageung dan Ketua APDESI Angkat Bicara

Terkait sampai sekarang gapura belum terealisasikan, Ade menjelaskan hal itu karena gapura bagian atasnya belum jadi, sehingga harus menunggu, karena kalau dibangun pondasi sekarang, ditakutkan salah.

“Kata Pak Kuwu, jangan dulu karena takut salah, kalau sudah ada atasnya kita bikin bawahnya takutnya salah. Terus kita harus membongkar lagi, tapi besok juga karena situs sudah ada beberapa yang sudah, jadi mau dibawa besok akan di mulai bikin dudukan yang bawahnya,” jelas Ade.

Disinggung Kaur perencanaan Desa Tanjungkerta tidak bisa menjawab pertanyaan awak media mengenai Bankeu, Ade pun terlihat tidak membenarkan.

“Seharusnya di jawab saja, karena semua perangkat di sini tahu. Sebenarnya untuk perencanaan tidak ada gagal total, kalau perencanaan kontrusksi gapura meleset, diakui karena awalnya mau biasa,” tandas Ade. Wan.K

Berita Terkait