Carut Marut, 50 Timbulan Sampah dari Cilawu Batas Garut Tasik Bermuara di Cidadap

Carut Marut, 50 Timbulan Sampah dari Cilawu Batas Garut Tasik Bermuara di Cidadap | Suslia

Kota, Wartatasik.com – Ditemukan lebih dari 50 timbulan sampah dari Cilawu perbatasan Garut dan Tasikmalaya hingga muara Cidadap Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (03/04/2022).

Parigi Arisandi Tim Eexpedisi Sungai Nusantara mengatakan timbulan sampah masuk kategori kecil dibawah 2 meter, kategori sedang 5 meter dan timbulan sampah kategori besar jika timbulannya diatas 5 meter

Ia memaparkan, dari kegiatan brand audit di tiga lokasi ditemukan 10 brand consumer good (kebutuhan sehari-hari) yang paling sering ditemukan adalah dari produk Unilever, Indofood, Wings Group, Unicharm (popok mamypoko), Nestle, Utrajaya (teh kotak), Mayora, Cimory, GooN, Santos Jaya (Kapal Api).

“Sampah plastik paling banyak yang kami temukan adalah 70% sampah-sampah tak bermerk jenis styrofoam, tas kresek, sedotan dan 30% sampah bermerk yang banyak digunakan masyarakat seperti pespsoden, soklin, Indomie dan kapal api,” ungkapnya.

Parigi menyebut, produsen yang menghasilkan sampah menurutnya harus bertanggung atas sampah yang mereka hasilkan atau dalam UU Pengelolaan Sampah 18/2008 disebut EPR atau Extendeed Produsen Responsibility atau tanggungjawab perusahaan atas sampah yang mereka hasilkan.

“Produsen harus membantu menyediakan tempat sampah khusus sachet karena sampah ini masuk kategori sampah residu yang tidak bisa didaur ulang,” ucapnya.

Sementara itu, Koordinator Expedisi Sungai Nusantara Amirudin Muttaqin mengatakan, buruknya pengelolaan sampah oleh Pemerintah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya sehingga mendorong masyarakat membuang sampahnya ke tepi Sungai Ciwulan Banyaknya timbulan sampah plastik menyebabkan kontaminasi mikroplastik dalam air Ciwulan.

“Sampah plastik yang tidak terkelola akan terfragmentasi menjadi mikroplastik atau serpihan kecil berukuran lebih kecil dari 5 mm, temuan kami di sungai Ciwulan menunjukkan bahwa terdapat 180 partikel mikroplastik dalam 100 liter air,” ungkapnya

“Mikroplastik yang masuk dalam air akan mengikat polutan di air seperti logam berat, pestisida, detergen dan bakteri patogen, jika mikroplastik tertelan manusia melalui ikan, kerang dan air maka bahan polutan beracun akan berpindah ke tubuh manusia dan menyebabkan gangguan hormon,” tambah Amirudin.

Ditempat sama, pegiat lingkungan dan kader konservasi dari Republik Aer Tasikmalaya Anton Goro mendampingi Presiden Republik Aer Tasikmalaya Harniwan Obech mengungkapkan, kondisi sungai Ciwulan saat ini sangat memprihatinkan.

Menurutnya, hasil Ekspedisi Susur Sungai Ciwulan yang dilakukan oleh Tim Republik Aer terdapat puluhan timbulan sampah mulai dari hulu sampai ke hilir sepanjang 120 km.

“Perlu penyadaran dari masyarakat dan kita semua termasuk pemerintah, agar permasalahan sampah ini segera dapat ditekan dan teratasi,” pungkasnya. Suslia.

Berita Terkait