Dalam Reses II di Bukit Lestari Kawalu, VAR: Atasi Stunting tidak hanya Makanan Melainkan Sanitasinya

Dalam Reses II di Bukit Lestari Kawalu, VAR: Atasi Stunting tidak hanya Makanan Melainkan Sanitasi | dokpri

Kota, Wartatasik.com – Anggota DPRD Provinsi Jabar Komisi IV Fraksi Gerindra mengadakan Reses II/2022 – 2023 bersama srikandi Five Thousand Network yang digelar di Bukit Lestari Kecamatan Kawalu, Rabu (15/02/2023).

Sekmat Kawalu Guruh Andriansyah mengatakan sebagaimana diketahui reses merupakan penjaringan aspirasi, kalau untuk eksekutif melalui musrenbang.

“Mudah-mudahan aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui musrenbang ataupun reses ini bisa terealisasi,” katanya singkat.

Sementara itu, Anggota DPRD Kota Tasikmalaya Ridlwan Nurfaozan mengucapkan terima kasih kepada Kang Viman Alfarizi karena bisa kembali bersilaturahmi.

“Atas nama pribadi dan lembaga ucapan terima kasih sudah percaya kepada kami untuk bisa bersilaturahmi” jelas Ridlwan

Ridlwan mengatakan bahwa aspirasi sampaikan kepada kang Viman apa yang menjadi usulan dari emak-emak sekalian.

“Pada intinya emak-emak sekalian bisa berkomunikasi langsung kepada beliau,” tandasnya.

Sementara, Viman Alfarizi Ramadhan dalam kesempatan itu menjelaskan poin-poin penting dalam reses kali ini, “bahwa fokus Jawa Barat adalah bidang kesehatan yaitu permasalahan stunting,” ujarnya.

Karena ini tambah kandidat calon Wali Kota Tasikmalaya ini adalah harus ditindaklanjuti oleh berbagai pihak, dari masalah gizi hingga lingkungan yakni sanitasinya.

Berdasarkan data, Viman memaparkan Kecamatan Kawalu memiliki 1159 anak stunting dan yang sudah memiliki bapak asuh sebanyak 363 anak, merupakan program dari Pemkot Tasikmalaya.

“Anak stunting itu memiliki Bapak asuh dengan memberikan makanan tambahan (PMT) asupan protein,” ujar Viman.

Maka dari itu, Viman membuka peluang untuk berkolaborasi dan komitmen dari Pemprov Jabar bisa melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) juga.

“Dari individu ataupun lembaga kami bisa ikut serta menjadi bapak asuh, konkritnya di Jawa Barat atensinya di Kota Tasikmalaya sebagai bentuk pencegahan stunting dengan memperhatikan aspek sanitasinya,” jelasnya

Sehingga, Pemprov Jabar memberikan 62 titik septic tank komunal merupakan langkah konkrit untuk mengecilkan pembuangan yang langsung ke sungai.

Sanitasi yang buruk itu lanjut VAR, akan membuat air di lingkungan sekitar tercemar bakteri e.coli yang bisa menempel di alat makan ataupun barang yang lainnya sehingga menyebabkan anak-anak kita menderita stunting.

Selain permasalahan stunting, politisi partai Gerindra ini menyebutkan ada potensi wisata yaitu sungai ciwulan untuk wisata arung jeram yang harus di optimalkan.

”Berbicara pariwisata dan olahraga memiliki efek domino kepada pertumbuhan ekonomi, ajuan secara perencanaan untuk wisata arung jeram sungai Ciwulan sudah diajukan melalui musrenbang, jadi kami dari pihak provinsi akan kami kawal di DPRD Provinsi,” pungkasnya. Asron

Berita Terkait