Dare to Speak Up, Kolaborasi PC Kopri Priangan Timur Peringati Hari RA Kartini

Dare to Speak Up, Kolaborasi PC Kopri Priangan Timur Peringati Hari RA Kartini | Ist

Priangan Timur, Wartatasik.com – PC KOPRI Priangan Timur mengadakan suatu kegiatan Dare to Speak Up dengan tema “Revitalisasi Karakter RA Kartini Untuk Perempuan Masa Kini” yang dilaksanakan melalui Via Zoom pada Selasa (26/04/2022).

Kegiatan Dare to Speak Up ini dihadiri oleh Pengurus Cabang Kopri Se-Periangan Timur yang di hadiri oleh beberapa cabang kabupaten diantaranya Cabang Kabupaten Garut, Kabupaten Tasik, Kabupaten Kota Tasik, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Banjar. Kegiatan ini sebagai upaya untuk memperingati hari RA Kartini.

Dalam sambutannya Azmi Nurlatifah Ketua Kopri Garut mengatakan, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat ada 338.496 laporan kasus kekerasan berbasis gender (KBG) terhadap perempuan yang terverifikasi sepanjang 2021. Angka ini meningkat sekitar 50% dari laporan tahun 2020 yang berjumlah 226.062 kasus.

“Atas data tersebut, kami anggap sebagai dasar yang melatarbelakangi kita Pengurus Cabang KOPRI Priangan Timur melaksanakan hari RA Kartini guna merefleksikan nilai-nilai yang di perjuangkan oleh RA Kartini terkait masalah isu gender dan lain-lain,” ucap Azmi.

“Pada 21 April diperingati hari RA Kartini. Kartini adalah seorang pahlawan nasional yang dikenal memperjuangkan emansipasi wanita. Maka tanggal kelahirannya, diperingati sebagai Hari Kartini sebagai sebuah simbol pergerakan emansipasi perempuan,” tambahnya.

Azmi menyebut, peringatan hari Kartini jangan hanyalah sebuah simbolik saja, namun lebih dari itu bagaimana kita memakai setiap perjuangan RA Kartini. Sebab, kehidupan perempuan pada saat itu bersifat domestik, maka perempuan mengalami pingitan yang tidak diperkenankan untuk melakukan segala aktivitas di luar rumah dalam bentuk hal apapun.

“Sehingga mengekang kebebasan perempuan dalam berkarya, berkarir, dan pengembangan aktualisasi diri. Melihat keresahan tersebut, RA Kartini berjuang melawan budaya kolonialiesme Belanda, adat-istiadat yang bersifat feodalistik danbudaya patriaki. Perlawanan tersebut dengan memberikan sumbangsih pemikiran, ide dan gagasan melalui karya tulisan-tulisan yaitu surat dan sebuah buku,” terang Azmi.

Selain itu terangnya, juga membangun sekolah untuk perempuan sebagai fasilitas perempuan mendapatkan ilmu pengetahuan, pemupukan potensi diri dan pembentukan karakter. Dan semua bisa merasakan saat ini hasil buah perjuangan beliau.

“Kita bisa mendapatkan akses yang sama dalam berkarir, berkarya dan juga berpendidikan dan masih menjadi PR hari ini, perjuangan kita belum usai, itu berasal dari dalam diri pribadi perempuan itu sendiri. Bagaimana perempuan percaya diri, berani mengambil resiko, memanfaatkan segala peluang yang ada dan merdeka tanpa intervensi-intervensi. Kita bisa meneruskan perjuangan pahlawan-pahlawan kita sesuai dengan porsi, tugas, dan perannya masing-masing,” terangnya.

Azmi menegaskan, Jika kalian sebagai mahasiswa jadilah mahasiswa yang cerdas dan peka terhadap isu sosial. Jika kalian menjadi seorang ibu rumah tangga, jadilah ibu yang hebat yang mampu melahirkan anak-anak yg berkualitas. Jika kalian seorang pemimpin. Maka jadilah pemimpin yang pintar yang mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang baru.

“Dan masih banyak lagi pengalaman dan kisah yang bisa kalian buat. Maka dari itu harapan saya setelah sahabat-sahabat mengikuti diskusi ini. Sahabat-sahabat mampu meneruskan perjuangan pahlawan-pahlawan perempuan terdahulu, melahirkan sosok inspiratif yang baru, dan melahirkan gerakan-gerakan revolusioner,” terang Azmi.

Menanggapi itu, Ketua Kopri Kabupaten Tasikmalaya Fitri Alawiyyah NR berpesan tetaplah semangat dalam menapak jejak menuju impian.

“Layaknya semangat Kartini yang membuahkan hasil di masa kini, tetaplah berani melanjutkan perjuangan yang sudah dimulai agar tidak mengkhianati segala bentuk pengorbanan, waktu, kesempatan dan usaha yang telah dilalui,” tutur Fitri.

Tanggapan lain juga datang dari Intan Nurul Fadhilah selaku Ketua Kopri PC PMII kota Tasikmalaya. Dirinya berharap semoga dengan diadakannya reflekasi hari Kartini walaupun diadakannya secara virtual,tapi tidak menjadi hambatan untuk para kopri se-priatim terus menjadi perempuan yang berdaya dan bahagia.

“Tantangan emansipasi sekarang sangat berbeda dengan zaman dahulu,dizaman sekarang tantangan bagi para perempuan saat ini lebih kompleks, maka perempuan harus menjadi perempuan yang berbudi luhur, cerdas, berani, kreatif dan juga inovatif,” ucap Intan, Kamis (28/04/2022).

Sementara itu, Ketua Kopri Kota Banjar Siti Nurjannah menyebut, tanggal 26 April 2022 yang sudah diketahui bersama bahwa selalu diperingati sebagai hari Kartini.

Menurutnya, bukan hanya sekedar peringatan saja tetapi lebih dari itu, jika tertarik ke belakang sudah berapa tahun lamanya perjuangan beliau sampai hari ini mari sejenak kita refleksikan sudahkah kaum hawa mengisi kemerdekaan atas perjuangan RA Kartini terhadap perempuan?

“Bisa kita bayangkan bagaikan jika tidak ada emansipasi dan gerakan perempuan yang lahir dari rahim rahim perempuan hebat seperti RA Kartini, tentu saya meyakini betul kita belum bisa merasakan manisnya kemerdekaan atas perempuan itu sendiri,” tuturnya.

Senada, Ketua Kopri Ciamis Ilma Sripa Nurmila berharap dengan diadakannya silaturahmi dalam refleksi harlah Kartini ini bisa menumbuhkan Revitalisasi gerakan Kartini prihal keberanian dan optimisme perempuan masa kini.

Sebab kata Ilma, banyak sekali perempuan hari ini yang mengalami beberapa kekerasan, namun belum berani speak up atas dalih ancaman ancaman stereotype tentang perempuan.

“Juga optimisme perempuan hari ini yang masih beranggapan butuh ruang namun kenyataannya kualitas perempuan itu sendri yang harus d bangun dan berinovati,” tandas Ilma. Ndhie.

Berita Terkait