Gema Madani Simpati Cibunigeulis, Ketua TPK: Semoga Bermanfaat

Gema Madani Simpati Cibunigeulis, Ketua TPK: Semoga Bermanfaat | Redi

Kota, Wartatasik.com – TPK Gema Madani Simpati Kelurahan Cibunigeulis Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya menggelar acara Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kapasitas Pengurus RT RW dalam tanggap darurat Covid-19, Selasa (28/09/2021).

Ketua TPK Gema Madani Kelurahan Cibunigeulis H Dodo bersyukur pihaknya hari ini bisa melaksanakan program pemerintah Gema Madani Simpati yang bersifat partisipatif yaitu pelatihan penguatan pendidikan terkait Covid 19, berbasis RT RW.

Dirinya berharap, materi dari program ini akan terserap oleh masyarakat dan bisa disosialisasikan lagi ke masyarakat, terutama penanganan Covid-19 sehingga bisa berhasil guna, bermanfaat guna dan bisa berdaya guna.

“Ada dua program di Cibunigeulis Pendidikan pelatihan RT RW tanggap bencana Covid-19 dan pelatihan tata boga membuat kerajinan kue dengan peserta dari PKK, kader dan masyarakat,” terang Dodo.

Ditempat sama, Askot Wilayah II Kota Tasikmalaya Ir Rasyidin Hadijuanda menjelaskan pada dasarnya sama, acuan Perwalkot no 99 tahun 2020 tentang pedoman pelaksanaan Gema Madani Simpati tahun 2021 temanya dua yakni kesehatan pulih dan ekonomi bangkit.

“Kesehatan pulih ada satu kegiatan yaitu pendidikan pelatihan peningkatan kapasitas RT RW tanggap darurat Covid-19, sementara untuk ekonomi bangkit ada dua pilihan yaitu pembinaan pengembangan sadar inflasi dan pelatihan tata boga, untuk kelurahan Cibunigeulis memilih tata boga berdasarkan musyawarah,” jelas Rasyidin.

Ia menerangkan, tahun ini anggaran Gema Madani Simpati adalah bantuan hibah dan setelah direfocusing awal itu mendapat Rp 40 juta dengan rincian Rp 36 juta untuk dua kegiatan, masing masing Rp 18 juta. Lalu Rp 4 juta untuk operasional dan penunjang lainnya.

Lanjut Rasyidin, selaras dengan upaya pemerintah kota, kini pengurus RT RW semakin kuat pemahaman tentang apa yang harus dilakukanbketika ada masyarakatnya yang menghadapi persoalan Covid, sehingga mereka tidak bingung karena sudah diberi pemahaman.

“Covid 19, dampaknya luar biasa ke ekonomi dan sosial. Dengan adanya pelatihan tata boga, skill masyarakat bisa dikembangkan. Minimal membuat kue kering itu tidak harus beli ke toko, bahkan bisa dijual ketika momen tertentu seperti jelang Idul Fitri,” jelas Rasyidin.

Terpisah, anggota Gema Madani Simpati Cibunigeulis Eful Mudzakir Padil menyebut, efek refocusing anggaran berdampak tidak terpenuhinya sejumlah kebutuhan.

“Demi kelancaran dan maksimalkan kegiatan Gema Madani Simpati, setengah dari APBD setengah dari anggota, itu yang tidak ada dalam anggaran biaya seperti spanduk struktur untuk kepungurusan RT RW tanggal bencana Covid-19 , kebutuhan dari kaos, dan lainnya,” pungkas Eful. Asron

Berita Terkait