Implementasi Program Bebas Stunting di Probolinggo, KKN-T MBKM UPNVJT Lakukan Survei dan Koordinasi di Desa Randu Putih

Foto: dokpri

Referensi – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik kembali dilaksanakan tahun ini oleh Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Jawa Timur melalui Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kepada Masyarakat (LPPM).

Berbagai desa di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo adalah salah-satu daerah yang dijadikan sebagai lokasi KKN. Total terdapat 10 desa yang akan digunakan sebagai lokasi KKN Tematik MBKM oleh mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Jawa Timur.

Diantaranya, adalah Desa Randu Putih, Desa Pabean, Desa Sumbersuko, Desa Kalisalam, Desa Dringu, Desa Kalirejo, Desa Kedungdalem, Desa Tegalrejo, Desa Mronggoh Lawang, dan Desa Ngepoh. Skema yang menjadi fokus KKN di desa-desa tersebut diantaranya program bebas stunting dan kewirausahaan.

Senin, 13 Maret 2023, perwakilan dari 10 kelompok mahasiswa yang telah dibentuk untuk melaksanakan kegiatan KKN di Kecamatan Dringu melakukan survei lokasi di Kecamatan Dringu dan desa yang telah dibagikan sebelumnya. Survei dilaksanakan pada jam 10 pagi di kantor Kecamatan Dringu serta dihadiri oleh beberapa perangkat desa.

Survei dimulai dengan sambutan oleh Bapak Heri Mulyadi selaku camat dari Kecamatan Dringu. Survei juga dilakukan untuk pengenalan perangkat desa yang hadir dan kemudian dilanjutkan dengan berbagai pemaparan informasi mengenai pengenalan Kecamatan Dringu.

Berbagai pemaparan yang diberikan meliputi informasi jumlah warga, angka stunting di Probolinggo yang sudah menyentuh angka 19 persen, angka kemiskinan yang berada di peringkat tiga terbanyak, jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada, hingga berbagai komoditas yang ada di Kecamatan Dringu.

Bapak Heri Mulyadi selaku Camat Dringu juga memberikan berbagai titipan dan harapan bagi mahasiswa selama menjadi peserta KKN di Kecamatan Dringu.

Survei dilanjutkan dengan mobilisasi setiap kelompok menuju balai desa yang telah dibagi, salah satunya adalah kelompok 44 yang ditugaskan untuk melakukan program bebas stunting di Desa Randu Putih.

Kelompok 44 dibantu oleh beberapa perangkat desa, salah satunya adalah sekretaris desa Randu Putih, yaitu Bapak Satimin dalam mencari informasi mengenai permasalahan stunting yang ada di Desa Randu Putih.

Hasil survei yang dilakukan oleh kelompok 44 mengenai permasalahan stunting meliputi tingginya angka stunting yang meningkat dari sekitar 60 anak, menjadi 73 anak.

Informasi selanjutnya yang ditemukan berupa tingginya keseriusan dari pihak desa untuk menekan angka stunting yang diwujudkan dengan besarnya dana desa yang digunakan untuk program bebas stunting sebesar 15 persen.

Selain itu, juga terdapat informasi bahwa sanitasi di Desa Randu Putih sudah mendapatkan status Open Defecation Free (ODF). Pada saat survei kelompok 44 juga menyampaikan visinya kepada pihak desa selama menjadi peserta program KKN dalam melancarkan program bebas stunting di Desa Randu Putih.

Foto: dokpri

Selain terfokus pada program bebas stunting, kelompok 44 juga menyatakan siap untuk membangun dan membantu seluruh kebutuhan desa seperti pemberdayaan situs E-Gotro, hingga pembuatan video profil Desa Randu Putih.

Sama seperti di kantor kecamatan, pihak desa juga memberikan berbagai harapan kepada mahasiswa selama menjadi peserta KKN di Desa Randu Putih.

Selanjutnya kelompok 44 akan mengajukan surat kemitraan kepada pihak desa dan selalu berkoordinasi selama kegiatan KKN di Desa Randu Putih, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.**

Penulis: Mahasiswa KKN-T 44
MBKM UPN ‘Veteran’ Jawa Timur

 

Berita Terkait