Intervensi Edukasi Gizi Seimbang pada Orang Tua dalam Upaya Mencegah Stunting pada Anak Usia Dini

Foto: dokpri

Optimalisasi Kebijakan Publik melalui Intervensi Edukasi Gizi Seimbang pada Orang Tua dalam Upaya Mencegah Stunting pada Anak Usia Dini..

Referensi – Pada Rabu, 14 Agustus 2024, Program Studi Administrasi Publik melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Mojowarno, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Kegiatan ini mengusung tema “Optimalisasi Kebijakan Publik melalui Intervensi Edukasi Gizi Seimbang pada Orang Tua dalam Upaya Mencegah Stunting pada Anak Usia Dini.”

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi anak usia dini, sebagai upaya preventif dalam mencegah stunting di wilayah tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dengan sambutan dari ketua tim pengabdian, yang menjelaskan latar belakang dipilihnya Desa Mojowarno sebagai lokasi kegiatan.

Berdasarkan data yang diperoleh, Desa Mojowarno memiliki prevalensi stunting yang masih cukup tinggi. Hal ini diduga disebabkan oleh rendahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang pada anak usia dini. Oleh karena itu, intervensi edukasi gizi menjadi langkah strategis yang diharapkan dapat mengurangi angka stunting di desa ini.

Materi edukasi disampaikan dalam bentuk seminar dan diskusi interaktif yang melibatkan langsung para orang tua. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan tentang konsep gizi seimbang, kebutuhan nutrisi anak usia dini, serta pola makan sehat yang harus diterapkan sejak dini.

Tim pengabdian juga mengajak para peserta untuk memahami dampak jangka panjang stunting terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan mental anak. Selain seminar, tim pengabdian juga menyelenggarakan sesi konsultasi gizi yang dipandu oleh ahli gizi yang diundang khusus untuk kegiatan ini.

Sesi ini memberikan kesempatan kepada para orang tua untuk berkonsultasi langsung terkait pola makan anak mereka, terutama bagi anak-anak yang menunjukkan tanda-tanda kurang gizi. Ahli gizi memberikan saran dan panduan yang mudah dipraktikkan, dengan memanfaatkan bahan makanan lokal yang mudah diakses oleh masyarakat setempat.

Dalam kegiatan ini, tim pengabdian juga menyediakan panduan gizi seimbang yang dapat dibawa pulang oleh para peserta. Panduan ini berisi informasi mengenai jenis-jenis makanan yang diperlukan untuk memenuhi gizi seimbang pada anak usia dini, serta contoh menu harian yang dapat diadaptasi oleh keluarga sesuai dengan ketersediaan bahan di sekitar mereka.

Panduan ini diharapkan dapat membantu para orang tua untuk terus menerapkan pola makan sehat di rumah. Kegiatan juga dimeriahkan dengan sesi memasak bersama yang melibatkan para ibu-ibu. Dalam sesi ini, tim pengabdian memperkenalkan beberapa resep praktis dan sehat yang kaya akan nutrisi untuk anak usia dini.

Para ibu terlihat antusias mengikuti sesi ini dan bersemangat mencoba resep-resep tersebut. Selain memasak, mereka juga belajar mengenai cara mengolah makanan agar nilai gizinya tetap terjaga. Selama kegiatan berlangsung, respon masyarakat Desa Mojowarno sangat positif.

Orang tua menyambut baik edukasi ini dan mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang pentingnya gizi seimbang bagi anak mereka. Beberapa orang tua bahkan menyatakan bahwa mereka sebelumnya tidak mengetahui betapa pentingnya peran gizi dalam mencegah stunting, dan mereka merasa terdorong untuk lebih memperhatikan pola makan anak-anak mereka.

Di akhir kegiatan, tim pengabdian melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa efektif kegiatan ini dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman yang signifikan terkait pentingnya gizi seimbang. Banyak orang tua yang mengaku siap untuk mengubah kebiasaan pola makan keluarga demi mencegah risiko stunting pada anak-anak mereka.

Kegiatan edukasi ini menjadi langkah awal yang penting dalam upaya penanganan stunting di Desa Mojowarno. Tim pengabdian berharap agar kegiatan ini dapat memberikan dampak yang berkelanjutan bagi kesehatan anak-anak di desa tersebut. Mereka juga berharap adanya sinergi antara pihak pemerintah desa, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk terus mempromosikan pentingnya gizi seimbang dalam mencegah stunting.

Secara keseluruhan, kegiatan pengabdian masyarakat ini berhasil memberikan edukasi dan motivasi kepada para orang tua di Desa Mojowarno. Intervensi edukasi gizi seimbang ini tidak hanya membantu menurunkan risiko stunting, tetapi juga berperan dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif di masa mendatang.

Tim pengabdian pun berencana untuk terus melanjutkan program serupa di desa lain yang membutuhkan intervensi gizi, demi mewujudkan generasi bebas stunting di Kabupaten Jombang.

Penulis: Indira Arundinasari

 

 

Berita Terkait