Kota, Wartatasik.com – Karang Taruna Panglayungan, Lembaga pemberdayaan masyarakat(LPM) beserta Satpol PP melakukan pengawalan kegiatan ngabuburit di Bumi Resik Panglayungan (BRP), Senin (27/04/2020).
Lebih dari 80 pedagang jelang Maghrib mangkal di kawasan BRP, tak hanya diisi oleh warga Panglayungan, sebab banyak juga yang berjualan dari luar Panglayungan.
Salah seorang pedagang Ade saat ditemui Wartatasik.com mengeluhkan lantaran ada sedikit perbedaan penghasilan dari bulan Ramadhan sekarang dengan tahun lalu.
“Ternyata sangat berdampak sekali kepada para penjual kecil seperti kami, ditengah pandemi dengan berbagai batasan, serta himbauan dari pemerintah, tapi di satu sisi ada kebutuhan yang harus di penuhi,” ungkapnya, Senin (27/04/2020).
Padahal kata Ade, di musim Ramadhan ini kalau pada tahun sebelumnya waktunya mupu duit (panen uang), namun semua sirna karena sekarang ada wabah penyakit yang mematikan.
“Ya, antara kebutuhan dan ketakutan jadi dilema, apalagi di awal musim ramadhan ini pancaroba, musimnya DBD juga, duh jadi banyak ketakutan, satu belum kelar datang yang satu,” ucap Ade sambil gelengkan kepala.
Jika diperhitungkan lanjut Ade, pendapatannya menurun drastis dari 100 persen menjadi 30 persen, apalagi kemarin ada selentingan untuk tidak boleh berjualan yang sempat menjadi bingung.
“Alhamdulillah, setelah berkoordinasi ke beberapa pihak khususnya Karang Taruna Panglayungan ada seakan mendorong kami untuk tetap berjualan meski di tengah pandemi ini,”turunnya.
Karang Taruna Panglayungan Azian Fahmi Nurdin menyebut, kegiatan pengawalan ini adalah untuk menjaga kondusifitas, serta memberikan edukasi kepada masyarakat, baik pedagang ataupun pengunjung.
Adapun kepada pengunjung yang tidak memakai masker, Azian sengaja memberikan masker juga kepada para pedagang untuk selalu memakai masker, sarung tangan dan tetap menjaga jarak.
“Bukan tidak mengindahkan himbauan dari pemerintah untuk tetap diam dirumah, tetapi di bulan Ramadhan ini sudah menjadi kebiasaan untuk masyarakat sekedar ngabuburit,” tegas pria yang akrab dipanggil azos ini.
Sementara itu, koordinator lapangan dari Satpol PP Zulkarnaen menambahkan, ketika ia bertemu dengan Karang Taruna Panglayungan ternyata memiliki maksud dan tujuan sama.
“Maka untuk mengantisipasi keadaan, kami pun bersama melakukan himbauan, serta pantauan sekaligus dampingan untuk masyarakat Panglayungan,” tandasnya. Suslia