Kota, Wartatasik.com – Kamis, 27 Juni 2024, bertempat di Rumah Belajar Batik Tasikmalaya yakni Gedung UPTD IPOK dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, di Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 5, Tasikmalaya, YCAB Foundation kembali mengadakan pelatihan pengembangan produk untuk para pengrajin batik di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat, yang berlangsung pada Rabu-Kamis, (26-27/04/2024).
Koordinator Rumah Belajar Batik Tasik Asep Nurhidayat mengatakan kegiatan pelatihan saat ini diikuti oleh alumni penerima manfaat Rumah Belajar Batik YCAB Foundation dan pelaku usaha di bidang fashion.
“Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka dengan keterampilan baru yang dapat memaksimalkan usaha mereka dan membawa keuntungan ekonomi bagi usaha batik mereka,” ujarnya.
Dengan didampingi oleh Praktisi Desain & Jahit, lanjut Asep, peserta diajarkan untuk memaksimalkan penggunaan satu kain batik yang bisa dimodifikasi sehingga menghasilkan lebih banyak produk fashion yang fungsional dan siap digunakan.
“Alternatif ini digunakan untuk penerima manfaat yang ingin mengembangkan kemampuan desain dan jahit mereka serta mengikuti tren fashion pasar. Selain keterampilan praktis, peserta juga diajarkan tentang perhitungan keuntungan penjualan, yang sangat penting bagi pengembangan usaha mereka,” imbuhnya.
Katanya, mayoritas peserta pelatihan ini adalah ibu-ibu yang sangat antusias mengikuti setiap sesi. Mereka merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan gratis yang disertai dengan alat dan bahan yang telah disiapkan, “Mereka akhirnya mengetahui cara membuat produk yang elegan hanya dari bahan yang sederhana,” jelas Asep.
Dengan keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan ini, diharapkan para pengrajin batik dapat menghasilkan lebih banyak produk yang lebih mudah diterima oleh masyarakat, sehingga berdampak positif pada pengembangan usaha mereka.
“YCAB Foundation berkomitmen untuk terus mendukung para pengrajin batik meningkatkan keterampilan mereka, menciptakan produk-produk inovatif, dan membuka peluang pasar yang lebih luas, sehingga mereka dapat terus berkembang dan berkontribusi pada perekonomian lokal,” terangnya.
Jelas ia, bahwa ada alumni pelatihan Rumah Belajar Batik Tasik yang bernama Fidia yang sukses mengembangkan inovasi produknya hingga diterima semua kalangan dan masuk kancah nasional, “Alhamdulillah, ia memang ulet juga gigih sehingga kami berikan akses dan fasilitas serta semua produk batiknya itu kami bantu promosikan ke bazar bazar,” katanya bangga.
Sementara, Perwakilan YCAB Foundation Purwanto menambhakan bahwa YCAB Foundation, melalui program Rumah Belajar Batik, telah berhasil menciptakan banyak pelaku usaha kecil, khususnya pengrajin batik di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
“Saat ini, Rumah Belajar Batik telah beroperasi di empat lokasi, yaitu Semarang, dua lokasi di Pemalang, dan Tasikmalaya. Dari keempat lokasi tersebut, puluhan pengrajin masih aktif memproduksi karya-karya terbaik mereka,” ujarnya.
Lanjut Purwanto, program pemberdayaan YCAB bertujuan untuk terus beradaptasi dengan menyusun kegiatan yang membawa dampak berkelanjutan bagi penerima manfaat, sehingga mereka dapat mandiri secara ekonomi setelah menyelesaikan pelatihan.
“Tantangan yang dihadapi setelah pelatihan meliputi persaingan yang ketat, keterbatasan akses pasar, dan kurangnya keterampilan dalam menciptakan produk inovatif dan bernilai tambah. Kondisi ini mendorong YCAB Foundation untuk menciptakan solusi yang dapat membantu pengrajin batik meningkatkan daya saing mereka,” imbuhnya.
Melalui program Pengembangan Produk, tambahnya lagi, YCAB Foundation memberikan pelatihan keterampilan tambahan kepada para pengrajin batik di Rumah Belajar Batik.
“Program ini bertujuan untuk mengajarkan cara memadukan batik dengan kain lain melalui proses desain dan jahit, sehingga menghasilkan produk yang menarik dan fungsional. Dengan keterampilan tambahan ini, diharapkan para pengrajin batik dapat menciptakan produk-produk baru yang memiliki nilai jual tinggi dan lebih mudah diterima di pasar,” katanya.
YCAB Foundation juga memberikan berbagai bentuk dukungan lainnya, seperti penyediaan fasilitas secara gratis di lokasi Rumah Belajar Batik, pendampingan dari praktisi berpengalaman, dan akses promosi pemasaran melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh YCAB Foundation. “Semua ini dirancang untuk memastikan bahwa para pengrajin batik tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan sukses dalam industri batik,” tandasnya. Asron