Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Soroti Problematika Dinas Pendidikan 

Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Soroti Problematika Dinas Pendidikan | Suslia

Kota, Wartatasik.com – Komisi IV mengadakan Rapat Dengar Pendapat bersama Dinas Pendidikan kota Tasikmalaya di DPRD kota Tasikmalaya Senin (10/1/2022).

Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi IV Dede Muharam tersebut membahas problematika PPPK.

“Ada 670 an yang lulus dan tinggal tahap ketiga, walaupun pemerintah kota tidak akan melaksanakan tes, karena terlalu berat jika anggarannya dibayar oleh APBD,” ucapnya.

Dede menjelaskan, ketika surat pengusulan wali kota disampaikan ke Kementerian Pendidikan ternyata ditolak dan tetap saja tahap ketiga harus dilaksanakan, karena itu kebijakan pusat dengan persyaratan.

“Saya berharap persyaratan apapun dari pusat semoga menguntungkan untuk para honorer yang gagap teknologi (gaptek),” harap Dede.

Politikus PKS ini menerangkan beberapa hal yang disampaikan kepada Dinas Pendidikan yaitu perbaikan atau kekurangan yang terjadi di 2021 tentang mekanisme UNBK, sebab masih banyak sekolah yang komputernya terbatas.

“Juga tentang penyebaran Ruang Kelas Baru (RKB) harus diliat dari sisi prioritas, sementara ada sekolah yang RKBnya masih minim dan itu menjadi prioritas bagi Dinas Pendidikan,” tutur Dede.

“Kami menyoroti tentang zonalisasi terutama beberapa daerah yang belum punya SMP Negeri, pun harus diprioritaskan sekolah negeri daerah,” tambah Dede.

Menyikapi itu, Kepala Dinas Pendidikan Hj Ely Suminar ketika diwawancara awak media mengatakan, bahwa RDP ini kegiatan program kerja di tahun 2021.

“Yang menjadi pesan dari komisi IV diantaranya adalah tentang pemerataan guru, rekrutmen P3K, pembangunan gedung SMP baru untuk wilayah kawalu dan mangkubumi,” ujarnya.

Saar ini kata Ely, yang menjadi pekerjaan rumah besar Dinas Pendidikan adalah rekrutmen P3K, karena kuota yang ada dan penerimaan kewenangan bukan dari ranah daerah, itu dari Kementerian Pendidikan, bahkan permohonan kota Tasikmalaya ditolak.

“Pengajuan kami tentang tidak adanya tes ketiga dan tidak ada tes dari luar daerah, tetapi ditolak, sehingga kita masih melaksanakan tahap ketiga dan masih menunggu keputusan terakhir dari Kemendikbud,” beber Ely.

“Sedangkan untuk program di tahun 2022 ini, dari Dinas Pendidikan yang paling unggulan adalah tetap dipeningkatan Sumber Daya Manusia SDM,” tutupnya. Suslia.

Berita Terkait