Korban Miras Oplosan di Cigalontang Bertambah jadi Lima Orang

Makan Erwin, korban miras oplosan | Ist

Kabupaten, Wartatasik.com – Korban meninggal usai pesta minuman keras oplosan di Cigalontang kab Tasikmalaya terus bertambah menjadi lima orang, polisi temukan fakta obat batuk dibawa masing-masing oleh korban.

Suasa duka masih menyelimuti keluarga Erwin, meskipun kematiannya tidak wajar pelayat masih terus berdatangan untuk sampaikan bela sungkawa.

Erwin meninggal saat menjalani perawatan medis di RSUD SMC Kab Tasikmalaya, korban turut dalam pesta minuman keras oplosan bersama 15 temannya.

Keluarga mengaku, korban merupakan anak yang berbakti, sebelum kejadian sempat pamit dulu untuk maen bola volly kesini.

“Sebenarnya Erwin sudah jadi warga Cigalontang, akan tetapi rumah orang tua nya di Kp Daulan, Sirnasari, jadi kalau mau kemana-mana suka ke sini dulu,” ujar Umar ayah korban, Selasa (06/10/2021).

“Dia, sebelumnya pamit dulu kesini mau main voly di Puspahiang, kalau taunya mau sperti ini dia anak saya mungkin saya tidak di izinkan, emang Erwin itu orang nya baik dan gak pernah melawan,” sambungnya.

Total sebanyak lima orang yang meninggal dunia akibat menegak minuman oplosan, serta obat batuk dan minuman berenergi, tiga orang meninggal dunia di rumah sakit serta dua lainya dirumah nya masing-masing, tugas medis menduga korban alami keracunan atau intoksikasi.

Kasie Pelayanan medis dr. Adi Widodo
membenarkan ada lagi yang meninggal atas nama Erwin yang diduga alami keracunan alkohol.

“Datang juga (Erwin) sudah sesak, bahkan kadar saturasinya oksigennya 83 persen,” terang dr Adi.

Polisi menemukan fakta baru korban ternyata membeli obat batuk masing-masing, beberapa korban sengaja mengkonsumsi obat batuk setelah minum alkohol 96 persen.

Sedikitnya lima orang saksi diperiksa mulai korban hingga penjaga sekolah dasar negri satu Tenjonegara.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Hario Prasetyo Seno menjelaskan, jadi memang ada pengakuan obat batuk beli sendiri, korban tewas jadi lima orang itu.

“Jadi sebanyak 15 orang itu mengggelar pesta minuman keras oplosan di sekolah dasar negri satu tenjonegara pada malam minggu, mereka mulai merasakan gejala keracunan sejak hari Senin,” tandasnya. Ndhie.

Berita Terkait