Mahasiswa KKNT UPNVJT Melakukan Kunjungan UMKM Unggulan di Ds Sumurmati Kab. Probolinggo

Foto: Dokpri

Referensi – Kali ini mahasiswa KKNT UPNVJT berkesempatan untuk mengunjungi beberapa UMKM yang ada di desa Sumurmati. Salah satunya produk unggulannya yaitu usaha telur ayam, kedawung, tahu dan kerupuk pentol.

Bisa dikatakan bahwa ini pengalaman yang menyenangkan karena bisa mengetahui dan terjun langsung dengan pemilik UMKM unggulan di Desa Sumurmati.

Kunjungan ini dimulai pada pukul 09.00 pagi didampingi oleh perangkat balai desa yaitu Ibu Lilik. Tujuan pertamanya yaitu ke tempat peternakan ayam (UMKM telur ayam) yang cukup besar karena memiliki ayam sekitar 200 ekor dan setiap hari menghasilkan sekitar 3 petak.

Kemudian, dilanjut ke lokasi berikutnya yaitu UMKM Kedawung. Buah atau sejenis biji- biji an ini dapat dikatakan sebagai golongan buah-buahan yang langkah dan harganya pun mahal.

“Biji-bijian ini sedikit asing mungkin di telinga kalian karena memang betul jarang sekali orang menjual kedawung seperti saya,” tutur Ibu Muttamima selaku pemilik usaha camilan Kedawung.

Bisnis ini ia rintis karena menurutnya banyak sekali kandungan berkhasiat yang ada di dalam buah ini. “Jadi, saya sih pinginnya orang-orang nyemil kedawung ini bisa mengatasi penyakit lambung atau melancarkan pencernaan.”

Proses pembuatan kedawung ini memakan waktu sekitar 10 hari atau lebih tergantung dengan cuaca karena untuk bisa dikatakan menjadi produk jadi harus melalui beberapa tahap yaitu pengeringan, penggorengan, pengupasan, dan pengemasan. Penjualannya dapat dibilang cukup fantastis karena pemilik pemasarannya menyeluruh hingga keluar kota.

Foto: Dokpri

Selain itu, mahasiswa KKNT juga dikenalkan dengan UMKM tahu dan kerupuk pentol. UMKM tahu ini seperti pabrik rumah meskipun dibuat dirumah namun, penjualannya cukup tinggi dan memiliki beberapa pegawai yang membantunya mulai dari pengukusan, penggilingan sampai ke tahap pencetakan tahu dibuat.

Dan yang terakhir yaitu kunjungan ke pengusaha kerupuk pentol. Jenis UMKM ini memang bukan membuat langsung bahannya dari awal, beliau hanya menggoreng kerupuk yang sudah ada di toko dan dijual dalam bentuk produk jadi.

Namun, pemilik cukup terampil dalam menjual pasarannya karena di bulan ramadhan dan hari raya ini beliau membuka parselan kerupuk untuk masyarakat ataupun pembeli yang ingin memberikan parselan hari raya. Redaksi

 

Berita Terkait