Menipisnya APD untuk Tenaga Medis, Sejumlah RS Gelar Raker di DPRD Kota Tasik

APD medis di Kota Tasikmalaya menipis | Suslia

Kota, Wartatasik.com – Sejumlah rumah sakit milik pemerintah dan swasta se-Kota Tasikmalaya gelar rapat kerja (raker) di ruang rapat paripurna DPRD Kota Tasikmalaya, Kamis (26/03/2020)

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya yang diwakili Nining Ningsih merasa prihatin ketika wabah penyakit ini ada di Indonesia, khususnya di Tasikmalaya. Apalagi ketika Wali Kota menetapkan bahwa Tasikmalaya statusnya KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan darurat.

Ningsih mengatakan, walaupun pemerintah daerah menyediakan anggaran untuk Covid 19, tapi Dinkes sekarang merasa kebingungan ketika APD (Alat Pelindung Diri) semakin susah didapat.

Selama ini terang Nining, upaya Dinkes untuk mendapatkan APD itu melalui cara Cash On Delivery (COD) dari Pekanbaru, Palembang dan kota lainnya. Saat ini tambahnya, update terkini OPD 128 dan PDP 11 orang.

“Kami mengajak kepada seluruh elemen, bahwa ini bukan hanya tugas kesehatan saja, ini adalah tugas bersama, terlebih penanganannya juga ke rumah sakit yang menyediakan ruang isolasi,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua IDI Kota Tasikmalaya dr Polar Silumi SPOg mengatakan, bahwa dokter di Tasikmalaya saat ini ada sekitar 400 dokter yang terdiri dari 90 dokter spesial, termsuk yang sudah pensiun.

Terkait tentang kesiapan minimnya APD, IDI menawarakan secara palentir dan ingin lebih memprioritaskan tenaga medis pun kepada dewan untuk memfasilitasi sarana dan prasarana.

“Apalagi masker N 95 yang memang sulit didapatkan khusus untuk tenaga medis yang secara langsung menangani PDP. Saat ini Rumah Sakit Islam telah menyiapkan 13 ruang isolasi,” pungkasnya. Suslia

Berita Terkait