Pasca Lounching, Puskesmas Cibeureum Gelar Penguatan Gemilanglin dan Serabi Sosis

Suksesnya Program Gemilanglin dan Serabi Sosis perlu dukungan semua pihak | Suslia

Kota, Waratasik.com – Gebyar lounching inovasi Gemilanglin (Gerakan Ibu Hamil Menjelang Persalinan) dan Serabi Sosis (Serentak Bersama kami Songsong Bebas Tuberkulosis) intens digalakan UPTD Puskesmas Cibeureum.

Sebagai tindak lanjut, Puskesmas ini menggelar acara penguatan program inovasi gemilanglin dan serabi sosis kepada para kader posyandu di wilayah Cibeureum di RM Sambel Hejo, Rabu (30/10/2019)

Kepala Puskesmas (Kapus) Cibeureum drg. Titin Hajari mengatakan, program Gemilanglin dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Lanjut Titin, kegiatannya berupa pendampingan ibu hamil jelang persalinan oleh para kader pendamping yang harus mampu menyampaikan informasi kesehatan, mendampingi dan memotivasi ibu hamil, melahirkan serta masa nifas.

“Ya, agar mendapatkan perawatan kesehatan secara tepat sehingga tidak terjadi kematian ibu dan bayi,” ungkapnya.

Namun puskesmas tidak bisa bekerja sendiri terutama dalam penjaringan karena harus disosialisasikan ke masyarakat.

Selain itu terang ia, melalui dinas terkait, lintas sektor kelurahan, kecamatan dan para bidan menjadi salah satu yang menjadi pendukung program Gemilanglin dan Serabi Sosis.

Kepala Puskesmas (Kapus) Cibeureum drg Titin Hajari | Suslia

“Nah, ketika ada ibu hamil maka bisa mendampinginya kontrol atau mengunjungi petugas kesehatan. Kami berharap dukungan dan kerjasama dari semua pihak agar program inovasi ini bisa berjalan lancar,” harapnya.

Selanjutnya kata Titin, untuk serabi sosis dilatarbelakangi dari angka penyakit menular tuberkulosis (TBC) yang masih tinggi di kecamatan Cibeureum dalam rangka mengendalikan dan menurunkan angka penyakit ini terbentuklah program serabi sosis.

“Terkait tuberkulosis bukan penyakit turunan melainkan akibat infeksi penyakit yang di sebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberkulosis yang biasa menyerang paru paru dan bisa disembuhkan secara tuntas sesuai standar,” paparnya.

Adapun pengobatannya selama enam bulan, tapi jika penderita TBC tidak berobat secara tuntas maka akan terkena penyakit yang lebih berbahaya lagi yaituTB MDR.

“Dalam melaksanakan kedua program inovasi ini tentu saja para petugas tidak dapat bekerja sendiri, tapi perlu adanya dukungan dan koordinasi dari lintas sektor serta peran aktif dari masyarakat,” pungkasnya. Suslia.

Foto bersama usai acara penguatan program inovasi gemilanglin dan serabi sosis kepada para kader posyandu di wilayah Cibeureum

Berita Terkait