PC IMM: Lima ‘PR’ Besar Menanti Bupati Tasik dan Wakilnya

PC IMM: Lima ‘PR’ Besar Menanti Bupati Tasik dan Wakilnya | Ndhie

Kab, Wartatasik.com – Berbeda dengan ucapan dan karang bunga kepada Ade Sugianto dan Cecep Nurul Yakin. Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) memberi sinyal hati hati bagi pasangan yang kini telah dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya periode 2021-2026.

Ketua PC IMM kab Tasikmalaya Bangkit mengatakan, pihaknya akan mengawasi dan mengingatkan beberapa PR Besar yang harus diselesaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati di periode kali ini yakni Pendidikan.

Pasalnya, Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Tasikmalaya mengalami penurunan sejak 2018 dari 65,00 dan pada tahun 2020 berkisar diangka 60,00-61,00.

Padahal, pendidikan menjadi hal yang utama dan yang paling PC IMM Kabupaten Tasikmalaya soroti karena melalui pendidikanlah sebuah bangsa bisa bertahan, dengan angka putus sekolah cukup tinggi, rata-rata pendidikan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya adalah 6-7 Tahun.

“Itu jauh dibawah standar nasional, maka cukup sulit untuk optimis mengenai masa depan Kabupaten Tasikmalaya. Maka dari itu, IMM Kabupaten Tasikmalaya menunggu terobosan baru, rekayasa-rekayasa sosial yang dilakukan oleh Bupati dan Wakil Bupati yang baru dilantik ini guna memperpanjang lama sekolah, minimalnya sesuai dengan standar nasional,” tegas Bangkit.

IMM juga menyoroti Pemerataan Pembangunan, karena secara georgrafis Kabupaten Tasikmalaya cukup rumit. Daerah yang cukup luas, dan beberapa daerah terpisah oleh Kota Tasikmalaya. Namun, hal tersebut bukan alasan untuk terciptanya pemerataan pembangunan. Mulai dari pembangunan infrastruktur, maupun pembangunan sumber daya manusia.

“Sederhananya, jika menengok jalur Warung Peuteuy-Taraju sangat sulit kita menemukan PJU, sedangkan di daerah pusat Kabupaten Tasikmalaya ada. Bahkan, kesenjangan-kesenjangan seperti itu merupakan hal yang seharusnya tidak terjadi,” harap Bangkit.

“Karena dalam beberapa hal masyarakat yang berada jauh dari pusat kabupaten dan masyarakat di pusat kabupaten memiliki kesamaan kebutuhan, dan tugas dari pemerintah adalah memastikan masyarakatnya terpenuhi kebutuhannya,” tambahnya.

Selain itu, sektor Kesehatan yang merupakan hal fundamental dalam kehidupan. Istilah Healing, Feeding, Schooling merupakan bukti kongkrit dari pentingnya kesehatan. Istilah healing ditempatkan diurutan pertama tidak lain karena jika seseorang sedang sakit, mau dikasih makanan apapun, mau dikasih pendidikan apapun tidak akan berdampak.

“Data menunjukan dari 39 Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya terdapat 40 Puskesmas dengan 4 titik siaga. 1 titik siaga membawahi 10 Puskesmas. Menurut kami, Dengan hanya mengandalkan 4 titik siaga untuk seluruh wilayah kabupaten tasikmalaya yang lebih dari cukup untuk dikatakan luar biasa luas, jumlah tersebut tidaklah cukup,” jelas Bangkit.

Juga terkait kemiskinan. Sebab, Daerah Sebelah (Kota Tasikmalaya) telah dinobatkan sebagai Kota Termiskin di Jawa Barat. Namun fakta demikian jangan sampai membuat kabupaten terlena.

“Data yang menyebabkan Kota Tasikmalaya sebagai kota termiskin adalah jika dihitung secara persentase. Namun jika dihitung perkepala, Kabupaten Tasik pun memiliki Angka yang cukup tinggi,” beber Bangkit.

Terakhir soal Mitigasi Bencana, karena wilayah Kabupaten Tasikmalaya secara geografis dapat dikatakan kumplit, memiliki gunung berapi, perbukitan, dan memiliki lautan. Dengan modal sumber daya alam kumplit seperti itu, selain menimbulkan dampak positif, menimbukan juga potensi-potensi bencana alam.

Contohnya wilayah Sodonghilir yang berpotensi longsor, wilayah pesisir yang berpotensi gempa dan tsunami, wilayah Gunung Galunggung yang berpotensi meletus. Dari segala bentuk potensi tersebut, diperlukan adanya kesiapan warga demi keselamatan warga itu sendiri.

“Maka Kami PC IMM Kabupaten Tasikmalaya menuntut peran pemerintah untuk turut serta berpartisipasi menyiapkan kesiapan masyarkat, mengadakan mitigasi-mitigasi bencana didaerah berpotensi,” tandasnya. Ndhie

Berita Terkait