Penyerahan 100 Mahasiswa KKN-T MBKM oleh DPL kepada Pemdes di Lingkup Pemerintahan Kec. Dringu, Kab. Probolinggo

Foto Bersama Kelompok 45 Dalam Acara Pembukaan KKNT MBKM | Dokpri

Referensi – Kegiatan pembukaan KKN-Tematik MBKM Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dilaksanakan pada Kamis (16/3) bertempat di Balai Kecamatan Dringu, Kab. Probolinggo.

Penyerahan 100 Mahasiswa yang dibagi atas 10 Kelompok KKN dengan 2 skema yaitu desa bebas stunting dan desa wirausaha dan ekonomi kreatif. Penyerahan tersebut dilakukan oleh DPL (Dosen Pendamping Lapangan) Bapak Taufikurrahman, S.Pd., M.Pd kepada Pemerintah desa yang yang diwakilkan oleh bapak camat. Penyerahan mahasiswa dilakukan secara simbolis melaui penyerahan tali asih berupa plakat.

Pembukaan KKN-Tematik MBKM yang dilaksanakan di Kecamatan Dringu, di buka oleh  Heri Mulyadi selaku Camat Dringu, dan dihadiri oleh perwakilan dari aparatur negara seperti IPTU Ansori selaku Kapolsek, Letda Joni selaku Danramil, Drs. H. Suhadak selaku Kepala KUA, Drg. Reni Meutia selaku kepala puskesmas.

Juga, Bu Wiwin selaku kepala bkkbn. Beserta perangkat desa yang hadir dalam menyambut kehadiran teman-teman KKN-Tematik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Kegiatan KKN- Tematik ini di mulai dari tanggal 16 Maret sampai 22 Juni, dengan berbagai kegiatan yang akan dilakukan oleh teman teman mahasiswa dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang diharapkan membawa manfaat bagi kemajuan Kecamatan Dringu.

Dengan melaksanakan KKN- Tematik yang dilakukan selama 3 Bulan, diharapkan membuat pengalaman yang berharga bagi mahasiswa yang saat ini melakukan KKN di Kabupaten Probolinggo.

Foto Bersama DPL, dengan Camat, Kapolsek, danramil, Kepala KUA dan Kepala BKKBN Beserta Jajaran Perangkat Desa Lainnya | dokpri

Kelompok 45 dengan skema stunting yang berlokasikan di Desa Pabean akan berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB), untuk melakukan pencegahan stunting dengan memberikan pendidikan tentang bahaya pernikahan dini dan melakukan penyuluhan mengenai adanya indikasi yang menyebabkan banyaknya anak-anak mengalami kekurangan gizi.

Letda Joni selaku Danramil dari kecamatan Dringu menyampaikan bahwa sumber daya manusia di kecamatan Dringu masih rendah, karena dibuktikan dengan masih banyaknya masalah seperti pernikahan dini. **

Penulis: Mahasiswa KKN TEMATIK 45
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Berita Terkait