Peringati Hari Thalasemia Sedunia, Wine: Dimasa Pandemi, Kebutuhan Darah Menipis

Dalam situasi pandemi ini, kebutuhan darah yang dibutuhkan penderita thalase menipis | Suslia

Kota, Wartatasik.com – Tepatnya tanggal 8 Mei, selalu di peringati hari Thalasemia sedunia bersamaan dengan hari palang merah sedunia (PMI).

Saat ini, Thalasemia di Tasikmalaya sudah terdata sekitar 245 di kota dan kabupaten, namun sebagian besar lebih banyak terdapat di Kabupaten Tasikmalaya.

Ketua Thalasemia Kota Tasikmalaya Wine Sobarlina mengatakan, sejauh ini menggambarkan bahwa sebelum ada Covid 19, kebutuhan stok darah mencukupi dari PMI kabupaten ini.

Tetapi lanjut Wine, ketika wabah Covid 19 ini agak kesulitan dan dari penghimpun orang tua Talase harus mencari pendonor darah.

“Talase ini, bukan penyakit menular, tetapi penyakit yang di turunkan dari ibu atau ayah pembawa sifat,” bebernya, Jumat (08/05/2020).

Dijelaskan Wine, Thalase ini bisa dicegah dengan memeriksa darah sedini mungkin. Ia pun berharap, semua remaja gadis dan pemuda supaya di periksakan agar mereka tahu apakah pembawa sifat atau bukan.

Anak thalase kata ia, diusahakan untuk selalu menjaga HB, karena anak thalase selalu mengharuskan transfusi seumur hidup, karena ketika keterlambatan tranfusi akan terlihat lemah dan pucat.

“Ciri ciri thalase sendiri adalah terlihat lemah pucat, dan lebih riskan adalah anak anak dan lebih ke gen,” paparnya.

Wine berharap, di tengah Covid 19 ini kepada anak talase untuk tetap semangat dan tetap bertranfusi, sehingga jangan putus harapan, karena pasti selalu ada jalan.

Untuk itu tambah Wine, harus semangat tranfusi dan minium obat setiap hari. Ia berpesan kepada seluruh orang tua bahwa thalase bukan penyakit yang di tularkan, tetapi dapat dicegah.

“Di tengah wabah ini, walaupun harus stay at home, ketika waktunya transfusi berangkatlah dengan menggunakan masker dan jaga jarak,” pesannya.

Dihari peringatan thalasemia ini, bagi siapapun mungkin bisa secara pribadi ketika mau menyumbangkan atau donor darah bisa melalui PMi atau Thalasemia Center RS Prasetya Bunda di jalan Ir H Djuanda, Jati,

Pemerintah Kota/Kab Tasikmalaya, dinas sosial diharapkan semakin intens, juga PMI. akan tetapi pemerintah kabupaten saat ini warganya malah jadi penderita talase yang banyak, sehingga diminta untuk di perhatikakn lebih serius lagi.

Pasalnya, menurut data penderita thalase kota hanya 70 anak dan sisanya dari Kabupaten Tasikmalaya. Suslia.

Berita Terkait