Ratusan Anggota Pecinta Alam Hadiri Launching Tasikmalaya Goes to Himalaya

Ratusan Anggota Pecinta Alam Hadiri Launching Tasikmalaya Goes to Himalaya | Ist

Kota, Wartatasik.com – Ratusan anggota pecinta alam dari berbagai organisasi menghadiri launching ekspedisi “Tasikmalaya Goes to Himalaya” yang digelar Wadah Purna Pecinta Alam Pancasila (Wanapala Tasikmalaya) di Ruang Ide, Jalan HZ Mustafa.

Acara dihadiri juga Komandan Distrik Militer 0612 Tasikmalaya diwakili Perwira Seksi Logistik (Pasi Log) Letnan Satu Arm Ahmidinsyah, Wali Kota diwakili Kepala Kesbangpol Kota Tasikmalaya Ade Hendar, Kepala
Dinas Disporabudpar Kota Tasikmalaya diwakili Nanang Suhara.

Lalu, Ketua Komunitas Cermin Tasikmalaya Ashmansyah Timutiah, Ketua Musisi Peduli Tasikmalaya R Atik Suwardi, serta seniman dan budayawan se-Tasikmalaya, Minggu malam tadi (20/03/2022).

Pembukaan launching diawali dengan laporan Ketua Pelaksana Harian Ekspedisi Tasik-Himalaya Bambang Suwarsono. Ia menjelaskan maksud dan tujuan ekspedisi yang akan digelar Wanapala Tasikmalaya sebagai ikhtiar untuk pengembangan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam ruang lingkup kegiatan alam bebas.

Ekspedisi ini sebut Bambang, juga bertujuan membawa nama baik Tasikmalaya dalam kancah internasional dengan mengenalkan produk khas Tasikmalaya, payung geulis dan batik bermotif khas Tasikmalaya.

“Sekaligus sebagai hadiah untuk hari ulang tahun (HUT) Kota Tasikmalaya ke-21 yang akan jatuh pada tanggal 17 Oktober 2022 nanti,” ujar Bambang.

Ia menjelaskan, sebagai upaya menciptakan regenerasi pegiat alam bebas di Tasikmalaya. Oleh karena itu, ekspedisi ini dibuka untuk seluruh khalayak yang berdomisili di Tasikmalaya, terutama generasi muda.

“Tentunya akan melalui seleksi yang cukup ketat. Nanti kami akan umumkan kapan seleksi untuk umum akan dibuka,” ucap Bambang.

Sementara itu, dalam sambutannya Kepala Kesbangpol Kota Tasikmalaya Ade Hendar mendoakan tim ekspedisi yang membawa nama besar Kota Tasikmalaya berhasil mencapai tujuan dengan selamat.

Ade berpesan dengan mengutip pepatah yang populer di kalangan para pecinta alam “Jangan ambil sesuatu kecuali gambar, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu“.

Selain itu, kata Ade, Wali Kota juga mengimbau para pegiat pendaki gunung yang umumnya berasal dari elemen mahasiswa, siswa, dan organisasi pecinta alam umum dapat memaksimalkan kompetensinya.

“Misalnya dengan melakukan analisis vegetasi, mengamati tumbuhan dan satwa, juga kajian sosial ekonomi serta budaya,” tutur Ade.

Prosesi launching ditandai dengan melukis payung geulis yang dilakukan secara simbolis oleh para tamu undangan di atas panggung.

Payung geulis diserahkan kepada seorang seniman Rizky Kirung. Ia kemudian menaiki panggung yang dibuat menyerupai sebuah puncak gunung yang di atasnya duduk seorang seniman tari dari Komunitas Cermin Tasikmalaya, Melinda Permatasari. Suslia.

Berita Terkait