Sekolah Ekspor Mendukung Eksportir Milenial Sebagai Andalan Pemerintah Indonesia

Foto: dokpri

Referensi – Milenial digadang-gadang dapat  menempatkan dirinya pada top tier penyumbang devisa negara tertinggi melalui ekspor!

Dalam siaran pers yang digelar pada Selasa (20/04/2021) silam, Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia mengharapkan melalui Serial Konferensi 500K Eksportir Baru yang memiliki tema ‘Memacu Ekspor UKM’ dapat dengan efektif mencetak 500.000 eksportir baru.

Pada tahun 2030 yang akan datang khususnya dari generasi milenial yang kreatif dan inovatif sehingga dapat mengantarkan ekonomi Indonesia menuju tingkat yang lebih baik, salah satunya dengan program pengembangan pendampingan UMKM lokal untuk dapat bersaing di pasar global.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa nilai ekspor Indonesia pada Januari 2022 mencapai US$ 19,16 miliar. Naik sebanyak 25,31 persen dibandingkan Januari 2021 dimana nilai ekspor indonesia hanya mencapai US$ 15,29 miliar.

Hal ini menunjukan, bahwa Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk mulai membentangkan sayapnya sebagai negara eksportir utama dunia dengan mengembangkan UMKM lokal setempat. Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan bahwa sebagian besar pelaku ekspor yang telah tercatat merupakan perusahaan besar dimana angkanya mencapai 86% dari total eksportir yang ada di Indonesia.

Banyak hal yang menyebabkan kesenjangan ini terjadi, khususnya bagi para pelaku UMKM yang masih memiliki keterbatasan teknologi, modal, pengetahuan, serta berbagai hal lain yang dapat menjadi sebuah tantangan bagi UMKM untuk memulai sebuah kegiatan ekspor.

Hal ini yang akhirnya menjadi salah satu sorotan dalam program Studi Independen Be A Digital Exporter (SIBADE) yang merupakan sebuah program belajar di luar kampus di bawah naungan Yayasan Sekolah EKspor, untuk seluruh mahasiswa Indonesia yang dapat diakses langsung secara online.

Bekerjasama dengan Kemendikbudristek, program SIBADE sendiri termasuk dalam program Kampus Merdeka yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa di Indonesia dengan jenjang S1 dari seluruh program studi yang memenuhi syarat dalam program kampus merdeka.

Program SIBADE terbentuk untuk mendukung program pemerintah dalam melahirkan 500.000 eksportir baru serta mendukung para pelaku UMKM untuk memperluas pasarnya ke skala global. Setiap peserta program ini akan mengikuti kegiatan pembelajaran mengenai pengembangan attitude, skill, dan knowledge bersama dengan mentor yang sudah memenuhi standar kualifikasi sehingga setiap peserta akan lebih siap untuk terjun langsung menjadi profesional di perusahaan yang berfokus dalam bidang ekspor, menjadi fasilitator UMKM ekspor, dan tentunya tujuan utama program ini dibentuk, yaitu menjadi seorang eksportir muda penerus generasi bangsa.

Foto: dokpri

Sekolah Ekspor juga menyediakan fasilitas uji kompetensi bagi para mahasiswa/i baik yang mengikuti program SIBADE Cycle 4 maupun umum, untuk mendapatkan sertifikat sebagai legalitas dari kemampuan dan pengetahuan ekspor yang dimiliki.

Selain itu, Sekolah Ekspor bekerja sama dengan beberapa pihak, meluncurkan beasiswa ekspor yang rutin diselenggarakan melalui kegiatan Export Startup Matchup 2023 yang dapat diikuti secara umum dari berbagai kalangan, nantinya lima tim yang berhasil menjadi pemenang akan mendapatkan beasiswa ekspor untuk mengikuti pameran ekspor secara langsung di Singapura! **

Penulis: Fitria Hermawati
Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur

Berita Terkait