Berawal dari Bully, Berujung Prestasi: Sosok Pemuda Inspiratif dari Ujung Selatan Tasikmalaya..
Referensi – Kisah seorang pemuda asal Kabupaten Tasikmalaya bernama Raju. Pemuda yang tumbuh di daerah perkampungan di pesisir pantai Ciheras, Cipatujah. Memiliki masa kecil yang tidak begitu menyenangkan dan kerap kali menerima perlakuan bully dari sejak di bangku Sekolah Dasar.
Saat ini berusia 24 tahun, telah lulus dari pendidikan S1 Keperawatan dan Profesi Ners di Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya dengan predikat sebagai Lulusan Terbaik pada dua jenjang pendidikan yang berbeda.
Kendati demikian, Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya ini tak menurunkan semangatnya untuk menggapai cita-cita. Memang sulit, ketika tumbuh dan berkembang dengan perlakuan yang tidak mengenakan. Sangat mengganggu mental dan membuat saya sempat tidak percaya diri.
Namun hidup terus berlanjut, pilihan untuk bangkit dan maju menjadi langkah yang saya ambil, “Tumbuh menjadi seorang pemuda dan melalui banyak masa sulit, membuatnya tak gentar untuk membalikan keadaan seraya membuktikan diri untuk menjalani proses hidup yang baik,” tutur pria yang bernama lengkap Mohammad Raju Sahrial Ilhami, S.Kep., Ners ini kepada media, Selasa (06/06/2023).
Semasa mengenyam pendidikan, Raju mulai bisa memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya dan satu persatu ia mengumpulkan keberanian untuk memulai menggapai pencapaiannya. “Saya sadar bahwasanya potensi yang saya miliki harus senantiasa dikembangkan. Saya merasa mampu dan bisa, hanya perlu melewati setiap tantangan dan percaya pada diri sendiri, dibarengi dengan doa dan usaha yang kuat” tambahnya.
Proses membentuk kepercayaan diri tidak mudah baginya, banyak hal yang dilalui dimasa lalu menjadikannya pribadi yang lebih kuat lagi daripada sebelumnya.
Beranjak menjadi seorang mahasiswa di perguruan tinggi, Raju banyak mengikuti kegiatan ekstra dan intra kampus berskala regional maupun nasional, diantaranya menjadi Menteri Kajian Ilmu Ikatan Mahasiswa Keperawatan Indonesia di tahun 2017-2018, Duta GenRe Provinsi Jawa Barat di tahun 2017.
Juga, Jajaka Intelegensia dalam Mojang Jajaka Sukapura Kabupaten Tasikmalaya 2017, menjadi Mahasiswa Berprestasi Utama dalam dua tahun berturut-turut di tahun 2018 dan 2019, berkesempatan mewakili universitasnya dalam National University Debating Championsip dan berhasil masuk kedalam Top 10 dari 90 Universitas di Regional Jabar dan Banten.
Selain daripada itu, ia juga kerap kali menjadi aktivis sosial dan relawan yang bergerak pada bidang kesehatan, kepariwisataan dan kewirausahaan di Kota Tasikmalaya, dengan bergabung dalam kegiatan penyuluhan yang diadakan oleh instansi pendidikannya dan juga kegiatan yang diadakan komunitas-komunitas di Kota Tasikmalaya.
“Berkegiatan dan banyak ikut aktivitas di berbagai tempat memang membuang waktu, kata orang-orang. Tapi, kita tidak boleh menyia-nyiakan hal baik yang datang pada saat berproses dan setelah melewatinya. Itu tidak membuang-buang waktu, tapi memanfaatkan waktu yang ada dengan kegiatan dan prestasi positif,” ujarnya.
Semasa pendidikan di Universitas, Raju dikenal sebagai mahasiswa yang sangat aktif dan tercatat sebagai penerima beasiswa pendidikan di dalam ataupun di luar kampus.
Berbagai program Pendidikan dan Promosi Kesehatan sukses ia laksanakan bersama teman-teman mahasiswanya dalma rangka menjalankan advokasi kesehatannya kepada masyarakat.
“Kita sadar betul bahwasanya kesehatan sangatalah penting. Namun, banyak dari masyarakat yang masih banyak belum mengetahui hal-hal yang bisa saja mengancam kesehatannya karena kebiasaan-kebiasaan buruknya. Maka dari itu, advokasi ini hadir untuk memberdayakan masyarakat,” papar Raju.
Setelah menyelesaikan pendidikan program sarjananya, Raju tercatat mendapatkan prestasi sebagai 1st Runner Up Putera Pendidikan Indonesia 2020 pada ajang Putera Puteri Pendidikan Indonesia, yang pada saat itu mewakili Provinsi Jawa Barat.
Pendidikan menjadi satu kesatuan penting yang tak akan pernah tergantikan, ia membutuhkan wadah untuk menampung advokasi dan menjalankannya dalam skala yang lebih luas lagi. Tak berhenti sampai disitu saja, melalui pengalaman yang sudah dilaluinya.
“Saya kerap kali membagikannya melalui kegiatan-kegiatan webinar dan seminar untuk menginspirasi generasi muda bahwasanya pengalaman buruk tidak akan mengubahmu menjadi buruk, asalkan kamu bisa melewati proses kelam itu dan mengubahnya menjadi cerita indah dimasa mendatang,” imbuhnya.
Raju berharap bahwasanya siapapun diluar sana yang mengalami hal serupa untuk terus bangkit. Meskipun sulit, hadapi dan jangan pernah meragukan bakat serta kemampuan sendiri.
“Semakin kamu melatihnya, semakin pula kamu menguasainya. Jadikan itu sebagai manfaatmu untuk menebar misi kebaikan dimanapun kamu berada. Buktikan bahwa kamu sudah menjadi yang terbaik versi diri kamu. Karena, bunga mawar akan mekar indah pada waktunya,” pungkas pria kelahiram 8 Mei 1999 ini. Red