Shock dan Kecewa, Musda DPD KNPI Kota Tasik Ditunda: Kenapa?

Shock dan Kecewa, Musda DPD KNPI Kota Tasik Ditunda: Kenapa? | Suslia

Kota, Wartatasik.com – Sejumlah Kandidat dan OKP menyesalkan surat rekomendasi tentang penyelenggaraan kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) DPD KNPI Kota Tasikmalaya dari Gugus Tugas Covid-19.

Surat tersebut belum diterima oleh panitia musda yang pada akhirnya membuat rencana Musda DPD KNPI yang sedianya akan digelar, Senin (28/6/21) terpaksa ditunda.

Kelima calon ketua KNPI yang siap bertarung terpaksa harus bersabar menunggu sampai ada waktu yang memungkinkan acara dapat digelar secara langsung.

Sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) serta beberapa calon Ketua KNPI Kota Tasikmalaya mengaku menyesalkan serta, cukup kecewa atas penundaan acara Musda itu.

Abdul Wahab salah satu kandidat Ketua KNPI memandang keputusan panitia Musda serta DPD KNPI Kota Tasikmalaya yang melakukan pembatalan serta penundaan pelaksanaan Musda KNPI terkesan mendadak terburu-buru serta seolah panik.

Pembatalan itu dinilainya menjadi sebuah kemunduran demokrasi dan menjadi preseden buruk sekaligus jadi catatan sejarah kurang baik bagi kaum muda di Kota Tasikmalaya.

“Apabila pandemi jadi persoalan, semestinya di cari solusi alternatif misalnya Musda virtual, tetapi yang disesalkan pembatalan itu tidak disertai bukti surat penolakan dari gugus tugas, sehingga menjadi pertanyaan bagi kami dan rekan-rekan,” ungkapnya

Ditempat terpisah salah satu kandidat lain Roni MA merasa kecewa dan tidak setuju Musda ditunda. Pasalnya dengan konsep virtual harusnya jadi pilihan karena tak mengurangi esensi Musda-nya.

Sementara, kandidat lain Anton Opik Taufik Rohman memahami sikap yang diambil Panitia dan DPD KNPI yang menyerahkan penyelenggaraan Musda ke DPD KNPI Jabar

“Saya memahami dan mengerti akan kondisi ini, satu sisi memang sangat menyesalkan serta shock karena perjalanan konsolidasi yang sangat panjang dimana tim tak mengenal waktu siang maupun malam,” ungkapnya.

“Bahkan panas maupun hujan dalam melakukan konsolidasi banyak OKP pendukung dan DPK juga menyayangkan kenapa harus ditunda diakhir,” tambahnya.

Tetapi lanjut Anton, karena sudah menjadi sebuah putusan bersama dia pun hanya bisa menerima dan mengambil hikmah dari perjalanan itu.

Ketua SC dan OC, Abdullah Ahyani dan Jajang Yusuf memahami kekecewaan dari OKP maupun calon ketua.

“Kita hingga Senin pagi belum menggenggam rekomendasi penyelenggaraan musda. Informasi terakhir rekom belum ditandatangani Plt Walikota maupun Sekda yang tengah menjalani isolasi,” katanya

Jadi terang Abdullah, intinya karena Pemkot, DPRD serta sejumlah instansi tengah lock down, sehingga tidak elok serta tak memberi contoh baik bila pemuda justru menggelar kegiatan yang memicu kerumunan massa.

Memang Abdullah juga mengerti bahwa dana setiap kandidat dalam mempersiapkan diri boleh jadi sudah banyak terkuras.

“Tapi kalau dipaksakan justru berpotensi jadi preseden lebih buruk bila saat musda justru dibubarkan. Disisi biaya pun panitia maupun kandidat bisa banyak terkuras,” cetusnya.

Panitia yang terdiri SC, OC dan empat orang kandidat bersepakat untuk menunda sampai waktu yang memungkinkan digelar secara langsung Untuk opsi virtual memang mengemuka tapi panitia terkendala perangkat.

“Kita mau kerja sama dengan instansi pemerintah, tapi mereka juga sedang lock down,” ungkap Abdulah..

Dalam rapat terbatas yang diikuti oleh Korwil Priangan KNPI Jabar, SC, OC dan empat kandidat Minggu ( 27/6/21) Musda ini diserahkan ke DPD KNPI Jabar.

“Informasi perihal pembatalan Musda ini sudah disebar ke OKP-OKP melalui tim di lima kandidat, ” pungkas Jajang selaku Ketua OC Musda KNPI Kota Tasikmalaya. Suslia.

Berita Terkait