Sosialisasi Pemanfaatan Jantung Pisang Menjadi Produk Olahan Abon di Desa Jolotundo Kabupaten Mojokerto

Foto bersama dengan masyarakat Desa Jolotundo | dokpri

Referensi – Pemanfaatan olahan jantung pisang di Indonesia masih belum optimal, hal ini dikarenakan banyak masyarakat kurang minat dalam mencari inovasi baru apalagi proses pembuatan olahan jantung pisang tersebut sedikit sulit. Tanaman pisang memiliki jantung pisang yang seringkali menjadi limbah karena jarang sekali digunakan.

Padahal, jantung pisang memiliki khasiat yang baik untuk makanan kesehatan apabila diolah dengan benar. Olahan jantung pisang dapat berupa dendeng, nugget, sayur, dan sebagainya. Jantung pisang dapat diolah menjadi bahan baku pembuatan meat-like product (produk pangan seperti daging) yang bertujuan menyubstitusi daging, sehingga para vegetarian dapat mengonsumsinya.

Salah satunya cara meningkatkan nilai gizi dari olahan jantung pisang yaitu dengan mengolahnya menjadi produk makanan yaitu abon jantung pisang. Manfaat jantung pisang sangat banyak untuk kesehatan tubuh kita yakni, memiliki banyak kandungan zat-zat alami yang baik untuk kesehatan seperti protein, karbohidrat, mineral, fosfor, kalsium, vitamin B1, vitamin C serta kandungan serat yang terdapat pada jantung pisang juga tinggi.

Produk abon ini berbahan baku dari jantung pisang yang cocok untuk anak-anak yang kurang suka makan sayur. Dimana nantinya jantung pisang tersebut akan diolah menjadi abon dengan berbagai tahapan sehingga teksturnya akan menjadi mirip seperti abon daging pada umumnya. Produk abon jantung pisang seratnya dapat dengan mudah dicerna terutama bagi lansia dan semua kalangan yang memulai mengonsumsi makanan sehat.

Abon jantung pisang merupakan inovasi pemanfaatan jantung pisang menjadi produk makanan yang sehat dan bergizi. Banyak manfaat yang didapat dari olahan abon jantung pisang, seperti: lebih tahan lama, baik untuk asupan energi, bagus untuk kesehatan jantung, menjaga fokus dan konsentrasi.

Bagi masyarakat Indonesia, abon bukan merupakan produk yang asing. Abon dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Pembuatan abon merupakan salah satu cara pengeringan dalam pengolahan bahan pangan yang bertujuan untuk memperpanjang masa simpan, memperkecil volume dan berat bahan.

Tahap pembuatan abon secara umum meliputi, pengecilan ukuran, pemisahan dengan santan, penggorengan, prengepresan dan pengemasan. Upaya pengembangan industri abon di Indonesia ini tidak begitu sulit karena bahan baku untuk pembuatan abon mudah didapat di setiap daerah.

Pemilihan bahan baku dapat didasarkan atas ketersediaan jenis bahan baku yang terdapat di daerah tersebut dan kemudahan memperolehnya. Abon sebagai salah satu produk industri pangan, memiliki standar mutu yang telah ditetapkan oleh Departemen Perindustrian.

Abon memiliki harga yang cukup beragam tergantung pada biaya produksi dan bahan baku yang digunakan. Abon yang terbuat dari daging atau ikan biasanya memiliki harga yang cukup tinggi. Walaupun harga abon dari bahan tertentu cukup tinggi, namun peminatnya tetap banyak.

Penyampaian Materi dan Diskusi Dengan Masyarakat Desa Jolotundo | dokpri

Untuk menekan harga agar terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah, maka produk abon dapat dibuat dari bahan nabati seperti jantung pisang. Saat ini produk abon jantung pusang masih belum banyak bahkan jarang tersedia di pasaran.

Itu akan membuat peluang bagi masyarakat untuk menarik perhatian konsumen di Indonesia ini agar mencoba menjual produk abon jantung pisang karena selain rasanya yang gurih, asin dan manis, abon jantung pisang juga memiliki banyak sekali kandungan yang bermanfaat.

Maka dari itu, diharapkan masyarakat Desa Jolotundo dapat memanfaatkan inovasi produk abon jantung pisang untuk meningkatkan kualitas produk pertanian dan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Jolotundo.**

Penulis: Krisa Kirana Dara Kristianti (20024010027)

Berita Terkait