Massa Bakar Ban, Pemkab dan DPRD Kab Tasik Tandatangan Petisi Penolakan UU Omnibuslaw

Kab, Wartatasik.com – Massa dari mahasiswa, buruh, petani, pedagang dan ormas serta aliansi suporter menggelar aksi di Gerbang menuju kantor DPRD kab Tasikmalaya, Kamis (08/10/2020). Selain membakar ban, massa memaksa bergerak masuk ke depan gedung DPRD, akan tetapi bisa dihadang rapat oleh aparat keamanan. Asap hitam sempat membubung tinggi disertai teriakan minta dibukakan pagar gedung DPR. Masa ditemui langsung Sekda Kab Tasikmalaya, Ketua Dewan serta perwakilan komisi I sampai IV datang menemui masa, sehingga aksi damai serta diaglog pun berlangsung di jalan di depan gerbang. Ketua Korlap Aksi Yudi mengatakan,…

Sambangi DPRD, IMM Kecewa Kadis Pertanian Tak Datang

Kab, Wartatasik.com – Aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) melakukan audiensi dengan perwakilan anggota dewan di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (29/09/2020). Aksi tersebut menuntut kepada pemerintah untuk menjalankan reforma agraria dan memaksimalkan produksi hasil pertanian lokal serta memberhentikan alih fungsi lahan. Tampak hadir dari perwakilan DPRD kab Tasikmalaya dan team penyuluh. Sayangnya, audien tersebut tidak ada Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan yang notabene kompeten menangani soal ini. Koordinator Aksi Radithya Muhammad (21) mengatakan, di hari Peringatan Tani Nasional ini sudah seharusnya menjadi momentum refleksi…

Sambangi DPRD Kota Tasik, Budi Budiman: Kami Adukan Perbedaan Tarif Daring

Kota, Wartatasik.com – Gabungan ojeg daring yang menamakan dirinya Himpunan Driver Online Tasikmalaya (Hidra) mendatangi kantor DPRD Kota Tasikmalaya untuk melakukan audensi dengan komisi I dan III, Kamis (27/08/2020). Sekitar tiga puluh pengemudi daring yang didalamnya terdiri dari Ojek dan Grab beserta direksi masing-masing diterima oleh ketua komisi III Bagas, Isak Farid, Diskominfo dan Kadishub di ruang Banggar lantai dua. Ketua Hidra Budi Budiman menanyakan tentang adanya pelanggaran mengenai tarif sesama aplikator, sedangkan aplikator maxim disini ada perbedaan tarif sekitar 50%. Pihaknya kata Budi, menunggu hasil dari DPRD yang menaunginya…