Tak Pasrah Keterbatasan APBD, Pemkab Tasik Atasi Krisis Kerusakan Fasilitas Pendidikan

Wabup Tasik tengah kebut jemput bola untuk revitalisasi sekolah rusak | dokpri

Kabupaten, Wartatasik.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya bergerak cepat dalam upaya mengatasi krisis kerusakan fasilitas pendidikan di wilayahnya.

Tidak pasrah pada keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Pemkab Tasikmalaya kini terus intensif menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), untuk ‘menjemput’ bantuan revitalisasi bangunan sekolah skala besar.

Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi, menegaskan bahwa lobi ke pusat adalah langkah strategis mengingat skala kerusakan sekolah yang sangat besar.

Bahkan ia berbicara langsung dengan Menterian Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dalam acara Diskusi Panel dan Penyampaian Aspirasi Daerah di Gedung Kemendikdasmen Jakarta.

“Kami bertemu langsung dengan pihak kementerian. Ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk memastikan fasilitas pendidikan anak-anak kita segera diperbaiki,” ujar Asep, usai pertemuan di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Data yang diungkap Pemkab Tasikmalaya menunjukkan betapa mendesaknya masalah ini. Saat ini, Tasikmalaya memiliki sekitar 1.062 Sekolah Dasar (SD) dan lebih dari 313 Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Wabup Asep Sopari mengakui, dengan besarnya jumlah sekolah yang harus direvitalisasi, mustahil bagi Pemkab untuk mengandalkan APBD semata.

“Kalau kita hanya diam dan mengeluh terhadap keterbatasan anggaran, masalah tidak akan selesai. Dana APBD jelas tidak akan cukup. Kami harus aktif mencari solusi, berikhtiar, dan menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, terutama pemerintah pusat,” tegasnya.

Meskipun menghadapi tantangan besar, Pemkab Tasikmalaya telah mencatat kemajuan. Tahun ini, Pemkab bersyukur karena lebih dari 150 sekolah dasar telah menerima bantuan revitalisasi ruang kelas. Namun, Wabup Asep menekankan bahwa ini baru permulaan.

“Meskipun sudah ada 150 SD yang mendapat bantuan tahun ini, perjuangan belum berhenti. Kami akan terus berikhtiar agar lebih banyak sekolah, terutama yang rusak berat, mendapatkan bantuan di tahun-tahun berikutnya,” katanya.

Harapan terbesar Pemkab Tasikmalaya adalah memastikan seluruh peserta didik mendapatkan haknya untuk belajar di lingkungan yang layak, aman, dan nyaman.

“Harapan kami, seluruh sekolah di Kabupaten Tasikmalaya bisa memiliki ruang belajar yang layak. Ini bukan hanya tentang gedung, tapi tentang masa depan anak-anak Tasikmalaya,” tutup Asep Sopari.

Sementara, Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya, Jani Maulana, memaparkan data yang paling mengkhawatirkan.

“Kondisi bangunan memang cukup memprihatinkan, banyak yang sudah masuk kategori rusak berat,” jelas Jani.

Berdasarkan data Dapodik, dari 313 SMP yang terdiri dari 137 negeri dan 176 swasta, tercatat sekitar 268 sekolah mengalami kerusakan, baik ringan maupun berat. Ndhie 

Berita Terkait