Kota, Wartatasik.com – Dalam meningkatkan SDM unggul, Genppari (Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia) kunjungi para santri pondok pesantren Sabibul Huda di Cicurug Cikalang Kec Tawang Kota Tasikmalaya, Rabu (19/01/2022).
Pasalnya, dalam memajukan pariwisata Indonesia, perlu melibatkan seluruh masyarakat sebanyak-banyaknya di berbagai kalangan usia, termasuk yang paling penting di usia muda.
Karena kalau diihat dari sektor pariwisata, negara ini terkenal dengan keanekaragaman budaya, agama, dan karakteristik masyarakat yang berbeda-beda.
Keanekaragaman ini menjadi daya tarik tersendiri bagi dunia pariwisata apalagi kota Tasikmalaya ini menjadi pusat di wilayah Priangan timur dan berpotensi.
Kemudian kota Tasikmalaya juga lebih dikenal dengan kota Santri yang kemudian ini menjadi penting untuk memberi pemahaman serta keilmuan kepada para santri yang ada kalangan pesantren.
Kegiatan ini disambut dengan baik oleh dewan santri pondok pesantren Sabilul Huda serta gerakan pemuda Ansor Tawang. Karena hari ini masyarakat milenial dituntut semakin cerdas dan mampu bersaing untuk mewujudkan Indonesia emas atau bonus demografi.
Dimana terciptanya sumber daya manusia unggul yang memiliki pengetahuan serta kemampuan dalam semua bidang, termasuk pariwisata yang menjadi sector pengembangan prioritas.
Dede Farhan ketua umum DPP Genppari mengatakan, memotivasi para santri muda ini menjadi salah satu komponen penting untuk mencapai Indonesia emas, karena untuk mencapai itu semua tidak dapat di raih semudah dibayangkan.
“Harus ada proses bye proses yang di lalaui untuk dapat mencapainya dan yang paling mendasar itu berawal dari pola berfikir masyarakat sejak usia dini,” ucapnya.
Hari ini kata Dede, berbicara bela Negara itu semua orang bisa melakukan dengan mudah, masyarakat perlu tau bela Negara ini tidak harus serta merta mengangkat senjata, melainkan apa yang bisa di lakukakan siapa saja untuk mengangkat martabat Indonesia di mata dunia.
“Contohnya kemampuan seseorang dalam bidang tertentu dan membarikan prestasi dalam mengharumkan nama bangsa dan negara termasuk melakukan pengembangan SDM unggul di daerahnya masing-masing untuk membangung masyarakat yang kuat,” tuturnya.
Selain itu kata Dede, membangun pariwisata ini ada banyak ragam cara untuk mencapainya tetapi memang tidak bisa dilakukan dari satu pihak saja, melainkan semua steakholder harus terlibat baik itu masyarakat, pemerintah dan perangkat pendukung lainnya terutama kemampuan yang di miliki masyarakat itu sendiri.
Sementara itu, Bari selaku Ketua Pemuda Ansor Tawang menambahkan hari ini Indonesia di hadapkan dengan bonus demografi menhadapi Indonesia emas.
Menurutnya, pemuda inilah yang akan menentukan Indonesia kedepan, dimana dituntut untuk se-produktif mungkin memiliki kreatifitias dan kemampuan skill serta pengetahuan yang luas.
Kemudian lanjutnya, di era revolusi industri 4.0 ini digititalisasi menjadi sarana paling penting terutama dalam pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dimana jihad bukan lagi angkat senjata tetapi dengan gadget masing-masing dengan kemampuan digital (digital skill) yang bisa dilakukan setiap orang.
“Hari ini pemanfaatan media digital menjadi modal utama bagi kita apalagi berbicara sektor pariwisata ini menjadi publik relation suatu bangsa di mata dunia,” ungkap Bari.
Ia menerangkan, karena perlu diketahui bersama negara maju di berbagai dunia saat ini selalu memulai dari sector wisatanya, sehingga potensi apa saja yang bisa di maksimalkan. Termasuk pemahaman masyrakat ini juga menjadi kendala dalam pengembangan di bidang pariwisata ini.
“Ketika kata wisata pasti selalu identic dengan tempat alam yang indah, padahal lebih luasnya pariwisata ini bukan hanya sekedar itu saja melainkan ada transfer budaya, keilmua,serta karakteristik masyarakat yang ramah untuk siapa saja yang dating ke suatu tempat yang di kunjunginya atau lebih di kenal dengan wisata edukasi,” tandasnya. Asron.
