TTD dan Dosen Polbim Gelar Jalan Kaki Ngulisik Objek bersejarah di Kota Tasikmalaya

TTD dan Dosen Polbim Gelar Jalan Kaki Ngulisik Objek bersejarah di Kota Tasikmalaya | Ist

Kota, Wartatasik.com – Komunitas TTD (Tasikmalaja Tempo Doeloe) bersama para Dosen POLBIM (Politeknik Bisnis Mayasari) prodi usaha perjalanan wisata mengadakan pertemuan kali ke-2 nya dengan agenda “Ngulisik Objek -objek bersejarah di Kota Tasik.

Agenda yang telah jadwalkan oleh Sekretaris TTD Taufik Sutisna dan Bid.Sejarah, Hidayat dan Arief Ackeh ini merupakan kelanjutan dari pertemuan awal pada 27 November Sabtu lalu yang diadakan di Cenil Kafe di Jl.Bebedilan.

Koordinator tenaga Dosen Polbim Ela mengaku, mengenal TTD dari akun Instagramnya, karena adanya persamaan dalam Visi Misi antara Polbim dan TTD, yaitu ingin mengetahui bahkan melestarikan objek atau tempat bersejarah di Kota Tasikmalaya dengan harapan kedepannya objek objek bersejarah tersebut bisa di destinasikan sebagai wisata sejarah perjuangan wisata alam dan wisata religi.

“Sehingga bisa di promosikan guna menarik minat para wisata luar daerah utk berwisata ke Kota Tasikmalaya,x” ucap Ela dihadapan Ketua TTD Nur Apandi S (Galista) yang didampingi Wakil Ketua Rayes Itok, Minggu (05/12/2021).

Bak gayung bersambut, pihak TTD menyambut antusias dari maksud yang dikemukakan oleh para Dosen Polbim ini, dalam agenda kali ini hadir juga Aom Anom beserta Juag dari YWPS Sukaraja, Pendiri TTD H .Asep Saepudin .beserta pengurus TTD lainya seperti Bendahara Neneng Kasmo Bid Humpor Yudi Sobandi.Bid Logistik Dedi Ruhyadi dan Bid Pendidikan Laras Rahayu.

“Ngulisik dengan Jalan kaki ” ini diawali dari objek sebagai titik kumpul di Tugu/Monumen Kalpataru atau tugu Ma Eroh dan Abdul Rojak yang berada di tengah Alun -alun kota tasikmalaya, di lanjut ke Sumur Dalem di Jl RAA Wiratanuningrat (depan SMPN 10 Kota Tasikmalaya).

Terus ke Komplek BENGLAP DPLAD (Detasemen Peralatan Angkatan Darat 03 – 12 – 03 Bengkel Lapangan B – 03 – 44 – 8 ,sekarang Benglap 03 -43 – 04) .di jl.Citapen dulunya di masa Kolonial Belanda dan berlanjut kolonial Jepang komplek bangunan ini sebagai Rumah Sakit Tasikmalaya dengan nama “Proviciale Ziekenhuize” yang di dirikan pada tahun 1922 oleh Belanda dan mulai beroperasi pada 14 Juli 1925.

Namun seiring perguliran waktu Rumah Sakit ini di pindahkan ke Jl.Rumah Sakit no 33 yang sekarang namanya menjadi RSU .Dr.Soekarjo. Dari sini berlanjut menulusuri gang di Jl.Komalasari ,dimana di area ini terdapat Makam Raja Komalasari atau ada yang menyebut juga Raden Komalasari, di area tersebut juga ada Makam Syeh Balung Tunggal ,Moh.Aboe bakar (sebagai salahsatu Pendiri Mesjid Agung Kota Tasikmalaya yang merupakan keturunan Raja Sumedang.

Ditempat lain, namun masih area ini juga ada petilasan atau makam Subantaka dan istrinya,dan sementara berakhir di Tugu Siliwangi yang berada di samping Bank Mandiri.Jl.Otto Iskandardinata,Kota Tasikmalaya.

“Banyak hal yang belum diketahui menjadi diketahui setelah Ngulisik bersama TTD ini dan tentunya masih banyak lagi Objek Bersejarah di Kota Tasikmalaya ini yang masih butuh perhatian dan penataan sangat serius sehingga potensinya dapat ditonjolkan sesuai dengan Prodi kami di POLBIM ini,” pungkas Ela. Awen.

Berita Terkait