TTD Harap Istiwa Citamiyang Kawalu menjadi Cagar Budaya

Foto: nampak dari atas jarum penunjuk waktu sholat. TTD

Kota, Watatasik.com Dengan konsistensinya dalam mencari dan merawat situs atau cagar budaya peninggalan “karuhun”. Komunitas Tasikmalaya Tempo Doeloe (TTD) kembali menemukan sebuah bangunan jam matahari atau penunjuk jadwal waktu sholat.

Sebagaimana dituturkan Hendar Cunay Ketua TTD, bangunan yang bertempat di Citamiyang Tanjung, Kec Kawalu Kota Tasikmalaya ini disebut Istiwa, “Istiwa ini berfungsi sebagai alat penunjuk waktu yang menggunakan cahaya matahari mungkin ini bisa disebut jam Matahari. Bangunan ini berdiri kokoh di depan masjid As-Saadah,” paparnya

Menurutnya lagi setelah berbincang dan menggali informasi dengan kang Rahmat (36) bahwa Istiwa tersebut sudah digunakan tahun 1920 oleh Mama Haji Bakri sebagai penunjuk jadwal sholat, “Selain mengenai Istiwa ini Ia (kang Rahmat) mengisahkan bahwa Mama Haji Bakri adalah salah satu tokoh penyebar agama Islam di daerah tersebut, dan mama Haji Bakri munurutnya hidup sejaman dengan mama Kudang.

Dulunya disini ada sebuah pesantren yang diberi nama pesantren Tamiyang sekarang pesantren itu berubah menjadi masjid As Saadah, dimana menurutnya KHZ Mustofa pernah menjadi Santri Pesantren di Citamiyang,” kisahnya.

Cunay mengatakan mengenai siapa dan kapan bagunan tersebut (Istiwa) di dirikan masih belum jelas, “Perlu pengkajian lebih dalam lagi untuk merunut karena perlu dan diharapkan bisa dilestarikan dan bisa masuk kedalam cagar budaya Kota Tasikmalaya,” pungkasnya. Asron

Foto: Bangunan Istiwa yang berdiri kokoh di depan Masjid As Saadah Citamiyang, Kawalu Kota Tasikmalaya. TTD

Berita Terkait