Wadah Kolaborasi dan Inspirasi Generasi Muda, Ratusan Peserta Antusias Ikuti Audisi Tahap 1 Duta Pendidikan Jawa Barat 2026

Wadah Kolaborasi dan Inspirasi Generasi Muda, Ratusan Peserta Antusias Ikuti Audisi Tahap 1 Duta Pendidikan Jawa Barat 2026 | dokpri

Bandung, Wartatasik.com – Ratusan peserta dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat telah sukses mengikuti Audisi Tahap 1 Pemilihan Duta Pendidikan Jawa Barat 2026 yang digelar pada Sabtu dan Minggu, 15–16 November 2025 secara daring melalui Zoom Meeting.

Kegiatan yang mengusung tema “Sundaland Fantasia” ini menjadi ruang kolaboratif bagi generasi muda untuk menunjukkan potensi, ide, serta kepedulian mereka terhadap isu-isu pendidikan di daerah masing-masing.

Founder Yayasan Karya Muda Duta Pendidikan Jawa Barat, Raju Sahrial, mengungkapkan apresiasinya terhadap antusiasme peserta yang luar biasa.

“Kami bangga melihat semangat anak muda yang tidak hanya tampil untuk menang, tetapi untuk belajar, berbagi, dan berkontribusi. Pendidikan sejatinya bukan hanya soal kompetisi, melainkan perjalanan menemukan makna diri dan kebermanfaatan bagi orang lain,” ujarnya.

Lanjutnya, selama dua hari pelaksanaan, peserta menjalani lima segmen penilaian utama: Kickstart, Deep Dive, Brightest Idea, Edu Action, dan Grand Take Away. Melalui segmen-segmen tersebut, peserta diajak untuk berpikir kritis, mengekspresikan ide secara kreatif, serta merefleksikan peran mereka dalam dunia pendidikan.

“Melalui Audisi Tahap 1 ini, panitia berharap lahir figur-figur inspiratif yang akan melanjutkan perjuangan Duta Pendidikan dalam memperjuangkan nilai inklusifitas, literasi, dan inovasi pendidikan di Jawa Barat.

Sundaland Fantasia bukan sekadar tema, tapi semangat untuk memadukan imajinasi dan aksi nyata. Kami percaya, masa depan pendidikan Jawa Barat ada di tangan mereka yang berani bermimpi dan bergerak,” tutup Raju Sahrial.

Koordinator Penilaian, Ihsan Kurniawan, menambahkan Ia tidak hanya menilai cara mereka berbicara, tapi juga kedalaman gagasan dan empati yang mereka bawa, “Beberapa ide yang muncul sangat segar dan realistis untuk diterapkan di tingkat lokal,” ungkapnya.

Sementara, Panitia Acara, Reksi Septian, menjelaskan bahwa format daring menjadi langkah konkret dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif.

“Dengan sistem online, kami ingin memastikan seluruh peserta, dari Cirebon hingga Sukabumi, mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi. Tidak ada batasan geografis bagi semangat belajar,” jelasnya.

Katanya, kegiatan ini juga menjadi momentum bagi peserta untuk saling belajar, bertukar pengalaman, dan membangun jejaring positif lintas daerah. Asron

Berita Terkait