Kota, Wartatasik.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tasikmalaya selama empat hari (10 sd 12 Juli) usai laksanakan studi komparatif ke Dinas PUPR Semarang dan Boyolali.
Kunjungan tersebut diikuti tiap bidang dalam upaya meningkatkan pelayanan masyarakat dengan sharing penanganan terhadap persoalan dalam pekerjaan umum.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR kota Tasikmalaya Medi mengaku banyak belajar dari hasil studi komparatif di Semarang yang dinilai sudah dewasa dan berhasil menangani persoalan khususnya banjir.
Pasalnya, posisi Semarang itu sama rata dengan laut, sehingga dulu kalau hujan selalu terkena banjir.
“Sekarang tak pernah terjadi banjir. Penanganannya bagus, ada polder (kolam retensi), kanal bahkan alat berat Beku stanby untuk pemeliharaan,” ucapanya saat ditemui wartatasik.com diruang kerjanya, Selasa (16/07/2019).
Selain itu terang Medi, Dinas PUPR kota Semarang punya aplikasi command center sebagai wadah reaksi cepat aduan masyarakat.
Namun Medi maklum keberhasilan tersebut karena anggarannya jauh lebih besar dibanding dengan Dinas PUPR Kota Tasikmalaya.
“Kita juga ingin kedepannya memiliki coment center jika didukung dengan anggaran yang cukup untuk mempermudah laporan pengaduan masyarakat,” tandasnya.
Di Semarang itu kata Medi, jalan besar sudah disertifikatkan ke BPN, sedangkan Kota Tasikmalaya belum bisa seperti itu karena warisan jalan dari Pemkab Tasikmalaya hanya panjangnya saja, tak detail dengan lebarnya.
Apalagi, banyak terdapat ruas jalan yang belum memiliki nama. Pihaknya pun menamai jalan dengan mengambil dua nama perbatasan kampung untuk mempermudah kerja Dinas.
“Di Semarang, menamai ruas jalan tugasnya Dishub. Intinya hasil kunjungan tersebut, minimal kami punya data sebagai bahan untuk dipelajari serta diterapkan di Kota Tasikmalaya,” pungkasnya.
Sementara itu, saat kunjungan ke Boyolali, relatif sama keadaanya dengan kota Tasikmalaya, malahan anggarannya jauh lebih kecil. Redi.