Selain Biaya, Warga Sindangsari Indihiang ini Terkendala Lahan Bangun Sanitasi Sehat

Tangki komunal yang digunakan warga Sindangsari RW 11, Kel. Panyingkiran, Indihiang | Asron

Kota, Wartatasik.com Permasalahan sanitasi sehat bagi warga mungkin satu harapan yang tidak mungkin terjadi. Pasalnya selain padat penduduk, kendala biaya juga menjadikan hal yang sulit tercapainya sarana pembuangan tinja tersebut.

Hal tersebut juga dikatakan ketua RW.11Sindangsari, Kel. Panyingkiran, Kec. Indihiang, Kota Tasikmalaya Nana Suryana. Ia mengaku bukannya tidak mengetahui dampak buruk yang ditimbulkan oleh ketiadaan sanitasi sehat.

“Sebenarnya semua rumah warga disini memiliki jamban, cuman tidak adanya pilihan lain lagi saluran pembuangan warga Sindangsari disini menggunakan vivanisasi menuju sungai Ciloseh. Mungkin ini yang bisa dilakukan warga disini karena keterbatasan lahan dan biaya,” katanya kepada wartatasik.com, Selasa (25/09/18).

Sebenarnya, ia juga menginginkan sanitasi sehat bagi warganya, “Tapi apalah daya dan upaya karena kendala-kendala tersebutlah yang menjadi alasan klasik kami itu,” paparnya.

Namun pihaknya berharap untuk menuju warga yang sehat, adanya peran pemerintah dalam membantu pembangunan insfratuktur pembuangan atau tangki komunal untuk sanitasi warga yang berjumlah 230 KK dari jumlah empat RT itu.

Ia menambahkan, bahwa dilingkungannya tersebut sudah ada tangki komunal dari dana bantuan reses tahun 2018, “Ini juga digunakan untuk 15 KK. Mudah-mudahan kedepan warga disini semuanya memiliki sarana sanitasi yang layak dan sehat tentunya,” pungkasnya.

Tempat mandi cuci BAB warga sekitar | Asron

Hal yang sama dikatakan warga setempat, Casmi (45) di musim kemarau ini mengaku bahwa dirinya terpaksa melakukan mandi cuci BAB di sungai Ciloseh, saluran sungai yang menjadi tempat buang akhir tinja warga sekitar “Mau bagaimana lagi, kondisi air yang mengering akibat kemarau disini, meski saya tahu Ciloseh ini pembuangan akhir limbah rumah tangga,” katanya.

Terpisah, Kabid Kesmas Dinkes Kota Tasikmaya, dr. Sarwono mengatakan bahwa pihak pemerintah daerah sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menanggulangi permasalahan sanitasi, “Diantaranya, membentuk kampung ODF, mengajak aparat setempat, lurah camat dalam menangani permasalahan ini,” terangnya.

Sarwono juga menegaskan sebagai bukti konsistensi pemerintah daerah menganggarkan dana sebesar Rp. 1,5 miliar pertahunnya dari APBD, “Untuk program peningkatan sanitasi sehat bagi warga kota Tasikmalaya,” pungkasnya. Asron

Berita Terkait