Mahasiswa KKN-T 40 UTM Adakan Pelatihan Vertikultur Garden Sebagai Solusi Urban Farming di Desa Driyorejo Gresik

Foto bersama ibu-ibu PKK Desa Driyorejo | dokpri

Gencarkan Upaya Ketahanan Pangan Keluarga dan Zero Waste

Mahasiswa KKN-T 40 UTM Mengadakan Pelatihan Vertikultur Garden Sebagai Solusi Urban Farming di Desa Driyorejo Gresik..

Gresik, Wartatasik.com Sebagai upaya untuk meningkatkan gizi keluarga serta pemanfaatan limbah botol plastik  di Desa Driyorejo Kabupaten Gresik, kelompok 40 KKN-T UTM mengadakan pelatihan vertikultur garden pada Sabtu (18/06/2022).

Pelatihan ini dilaksanakan di Balai Desa Driyorejo dengan dibantu oleh perangkat desa dan teman-teman kelompok 40 KKN-T UTM  serta dihadiri oleh ibu-ibu PKK Desa Driyorejo. Materi ini langsung disampaikan secara langsung kepada ibu-ibu PKK  oleh Tenisya Heriyanto Putri.

Teknologi vertikultur garden merupakan teknik penanaman dalam budidaya sayuran yang menjulang ke atas secara bertingkat. Kelebihan penerapan vertikultur garden ini yakni tidak membutuhkan lahan yang luas dalam bercocok tanam, dapat diterapkan dimana saja, memiliki wwaktu singkat untuk pertumbuhaan tanaman, dan sayuran yang dihasilkan bersifat organik.

Sehingga terjamin untuk keamanan pangan karena tidak menggunakan pestisida dan pupuk kimiawi. Jenis tanaman sayuran yang dipilih adalah benih pakcoy (Brassica rapa L). Pemilihan tanaman berdasarkan pada umur panen yang singkat (28-30 hari setelah tanam).

Alat dan bahan yang digunakan adalah botol bekas air mineral ukuran 1500 ml, tali tampar, gunting, solder, kuas, benih pakcoy, media tanam pupuk kompos, tanah, dan arang sekam, cat serta thinner.

Benih pakcoy disemai terlebih dahulu di tray semai. Benih pakcoy ditanam satu persatu dalam tray semai yang telah diisi media tanam. Kemudian ditunggu selama kurang lebih 14 hari setelah semai hingga dipindahkan dalam botol plastic sebagai sistem vertikultur garden.

Kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan diharapkan. Partisipan banyak yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Respon masyarakat yang datang sangat baik dibuktikan dengan partisipan yang aktif bertanya dan sharing pengalaman. Antusiasme ibu-ibu PKK sangat tinggi, karena vertikultur garden sangat cocok diaplikasikan pada rumah mereka yang mana rumah warga memiliki pekarangan yang terbatas.

Tahapan pelaksaaan kegiatan ini dimulai dengan penyampaian koordinasi untuk pelaksanaan kegiatan kepada bapak Choirul Machmud selaku Kepala Desa Driyorejo, persiapan alat dan bahan, penyampaian materi. Materi pelatihan ini berisikan definisi, alat dan bahan yang dibutuhkan, manfaat. Selanjutnya praktek pembuatan vertikultur garden, dan sesi tanya jawab serta sharing hearing.

Maksud dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan sekaligus pelatihan kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK mengenai bagaimana cara memanfaatkan barang bekas menjadi sesuatu yang lebih berguna serta alternatif lahan yang semakin berkurang didaerah perkotaan untuk bercocok tanam.

Pemaparan materi sekaligus Pelatihan Vertikultur Garden | dokpri

Di Desa Driyorejo penduduknya memiliki minat untuk bercocok tanam yang cukup tinggi, namun memiliki keterbatasan lahan untuk bercocok tanam karena seperti yang kita ketahui pada umumnya masyarakat memiliki mindset bahwa bercocok tanam membutuhkan lahan yang luas dan tidak dapat dilakukan di lahan yang terbatas.

Tujuan dilakukan program kerja ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola limbah dengan menciptakan  lingkungan yang nyaman, asri juga memiliki nilai estetika dengan memaksimalkan fungsi pekarangan melalui pemberdayaan perempuan sebagai pengelola rumah tangga  dan terciptanya ketahanan pangan keluarga. Sehingga kebutuhan gizi pangan keluarga tercukupi dan tercapainya konsep zero waste.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat Desa Driyorejo dapat melakukan budidaya tanaman sayuran pada lahan terbatas dan mampu memanfaatkan limbah menjadi barang yang bernilai. Selain itu masyarakat dapat mengehemat biaya pengeluaran untuk membeli sayur mayur guna memenuhhi kebutuhan rumah tangga, warga juga dapat menajdikan budidaya sayuran secara vertikultur ini sebagai bisnis sayur masyur apabila dilakukan secara berkelanjutan.**

Berita Terkait